CIRI KHAS NDAI DOU WERA

SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS DOU WERA ..KAMANE..

KAMANE ADALAH CIRI KHAS ORANG WERA

JADI KAMANE PERLU KITA LESTARIKAN LENGA DOHOE

KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI ADAT DAN BUDAYA KITA.......

WATI SI NDAI COU WALI


Senin, 20 Desember 2010

PENTINGNYA VISI & KOMITMEN DALAM HIDUP

Teman – temanku, masyarakat kita sekarang sedang mengidap penyakit kronis yang sangat berbahaya.Penyakit itu adalah tidak memiliki visi dan tidak memiliki komitmen dalam hidup.
Tidak adanya visi dan tujuan dalam hidup, menjadikannya pendek pikiran.Karena pendek pikiran, ia lebih tertarik melakukan hal-hal yang instan sifatnya, yang memberikan kenikmatan sesaat, tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkannya.
Tidak adanya visi menjadikan seseorang tidak komitmen menjalankan nilai-nilai kebenaran.Ia akan terombang-ambing dalam ketidakpastian.Ia tidak memiliki semangat juang untuk sukses dan istikomah dalam beramal.Dua penyakit ini tidak memiliki visi yang jelas dan tidak memiliki kedisiplinan.Dan tidak disiplin menjadi modal awal untuk meraih kegagalan.
Tidak adanya visi dan komitmen akan menyababkan seseorang sibuk beraktivitas.Namun semua yang dilakukannya tidak efektif, dan tidak bernilai tambah, dan hanya membuang-buang waktu.Sebab ia hanya mengerjakan hal-hal yang kurang penting.Mungkin pula aktivitas yang ia lakukan sangat menyenangkan, namun akibat yang ditimbulkannya demikian panjang dan berat.Tidak sebanding antara yang ia dapatkan dengan yang ia korbankan.Karena segalanya dilakukan tanpa arah yang jelas dan perhitungan yang matang.


Demikian pula dengan seorang remaja yang akan tergelincir melakukan maksiat.Karena ia tidak memiliki visi yang jelas dalam hidupnya.Bagaimana membangun keluarga sakinah? Apa akibat yang akan ditimbulkan dari perbuatan tersebut? Semuanya gelap.Ia hanya memikirkan kesenangan untuk waktu itu saja.Ia muslim, namun ia tidak memiliki komitmen dengan nilai-nilai keislamannya.
Seorang pegawai yang tidak memiliki visi dalam hidup dan komitmen terhadap nilai-nilai, maka ia akan bekerja seenak perut, tidak berfikir untuk mengembangkan diri dan bekerja secara profesional.Ia hanya menuntut hak tanpa peduli kewajiban.Tidak heran bila dalam sekejap/singkat, ia akan tergusur oleh perubahan.
Seoarang pejabat yang tidak memiliki visi dalam hidup, komitmennya manjaga amanah rakyat sangat diragukan.Ia akan dengan mudah tergelincir dan meyalahgunakan jabatan untuk memperkaya diri, tanpa peduli akibat yang akan ditimbulkan.
Seorang pedagang yang tidak memiliki visi dan komitmen dalam hidup, akan mudah menipu pembeli.Ia akan manukar kebahagiaan dan keberkahan dengan keuntungan yang banyak.
Karena itu, siapa yang memiliki visi atau tujuan yang jelas dalam hidupnya, lalu berjuang keras menjaga komitmen hidupnya, maka ia akan menjadi manusia disiplin.Dan dengan kesiplinan, gerbang kesuksesan akan segera kita jelang..Wassalam
NURHIDAYATI ARIFAH
AyayaqAdamPapuHajiOcong

Minggu, 12 Desember 2010

Metodologi Sejarah

Narativisme VS Strukturalisme

Ilmu Sejarah adalah ilmu yang menggairahkan, karena ia mengajak manusia untuk memikirkan kembali keberadaannya, sambil bertamasya ke masa silam. Dengan belajar sejarah, kita akan meneruskan peradaban yang sudah ada, tidak memulai kehidupan dari titik nol. Tentu saja, bagi para sejarawan, gairah sejarah tidak hanya terletak sebatas ini. Sejarawan –sebagai orang yang “memproduksi” sejarah-, justru menjadi gairah ketika ia melakukan pencarian terhadap sebuah kebenaran peristiwa sejarah. Mendekati kebenaran bagi sejarawan, adalah sebuah keniscayaan -walaupun hal itu adalah sesuatu yang absurd. Hal ini disebabkan karena “kebenaran” yang ditulis sejarawan berhubungan dengan kenyataan sosial masyarakat. Dengan kata lain, sejarawan bertanggung jawab terhadap seluruh ingatan kolektif yang ada di masyarakat.

Sebagai langkah atau upaya mendekati kebenaran, terdapat proses dialog yang berlangsung antar sejarawan. Masing-masing sejarawan, memiliki cara atau pendekatan tersendiri, dalam menafsirkan kebenaran. Tentunya, hal ini bersandar pada argumentasi yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Narativisme.

Berdasarkan istilah kebahasaan, narativisme berasal dari bahasa latin, narratio yang berarti cerita. Secara umum, jika mendengar kosa-kata ini, yang tergambar adalah kisah yang berlangsung antar penggalan episode satu ke episode lain, dengan eksplorasi alur kronologis yang tak boleh terputuskan. Hubungan antar episode, harus melahirkan seorang tokoh sentral atau tokoh besar. Karena sebuah cerita tak akan menarik, jika semua tokoh yang ada disama-ratakan. Tokoh harus dibuat secara bertingkat, terbatasi sekat-sekat status sosial, tingkat mitologi religiusitas dan sebagainya. Bahkan, Carlyle mengatakan “sejarah dunia ini adalah biografi orang besar.”

Secara umum, definisi narativisme dalam ilmu sejarah tidak jauh berbeda dari pengertian diatas. Namun demikian, berbeda dengan kisah biasa, narativisme dalam penceritaannya juga melalui tahap metode sejarah. Ranke mengatakan bahwa tugas sejarawan adalah menceritakan kebenaran suatu peristiwa apa adanya, dan kebenaran sejarah ada pada dokumen (istilahnya mengenai obyektifitas: “Wie es eigentlich gewesen”). Dengan demikian, sejarawan bertugas untuk menguraikan fakta dalam dokumen secara kronologis sebagai sebuah kesatuan cerita. Ankersmith mengatakan bahwa kisah yang baik mengenai suatu peristiwa adalah kisah yang banyak mengandung detail fakta-fakta. Kendati demikian, narativisme bukan hanya menafsirkan masa silam dan menyusun laporan secara kronologis. Narativisme juga ingin melukiskan sifat-sifat khas bagi suatu kurun tertentu (Ankersmith: 1987).
Dalam narativisme, Aktor memiliki kedudukan penting, karena sejarah berbicara mengenai tokoh, dan tokoh itu harus memiliki kategori yang menentukan perubahan. Sejarah tercipta, karena adanya individu/tokoh yang melakukan sesuatu, karena aktorlah perubahan tercipta. Narativisme akan mencontohkan, bahwa sukar untuk mendefinisikan terjadinya Perang Dunia II, seandainya Hittler tidak dilahirkan ke dunia. Jadi individualisme Hitler, adalah penting untuk menggambarkan terjadinya perang yang menghancurkan kemanusiaan tersebut.

Dengan demikian, kelebihan dari narativisme ialah detail-detail dalam cerita, dan juga mampu menunjukkan jalannya suatu peristiwa sebagai sebuah cerita yang berkaitan. Sebagai karya sastra, tulisan narativisme menjadi suatu kisah yang enak di baca. Apalagi didalamnya ada tokoh sentral dan pembantu, serta figuran. Narativisme juga menarik untuk membangkitkan daya imajinasi.
Kelemahan Narativisme

Narativisme memiliki kelemahan sebagai berikut:
1. Narativisme dianggap selalu berbicara mengenai orang besar, padahal sejarah juga mencakup hal-hal yang kecil. Individu dilihat sebagai makhluk yang kreatif dan mampu melakukan perubahan dengan sendirinya, padahal individu bukanlah sesuatu yang given. Individu muncul sebagai proses adaptasi terhadap ekologinya. Hitler, muncul dengan fasisnya harus dijelaskan dari sisi lain, bahwa saat itu Jerman dalam posisi terhinakan karena PD I. Dan untuk itu Hitler memerlukan kepercayaan diri bagi bangsanya, jalannya yaitu dengan praktek rasial.
2. Narativisme hanya menjelaskan sejarah atas dasar fakta yang ada pada dokumen. Padahal banyak kebenaran yang luput dituliskan, dan hal ini penting untuk menjelaskan suatu peristiwa. Dokumen juga memiliki banyak kelemahan, ketika ditulis, hal-hal yang ada dalam dokumen sudah melalui tahap seleksi. Karenanya, ia harus dipahami sebagai suatu karya yang disusun berdasarkan selera dan kepentingan penulisnya. Kemudian kelemahan lain dokumen, yaitu karena ia diproduksi oleh suatu institusi. Terdapat kecenderungan, bahwa institusi hanya akan menceritakan sesuatu yang baik bagi dirinya.
3. Narativisme menekankan pemahaman literal, artinya hanya menggunakan data dokumen sebagaimana adanya. Narativisme menekankan hubungan sebab-akibat, tanpa melihat alternatif pilihan yang lain. Tidak mencari “sesuatu” yang berada dibawah permukaan. Ketika bercerita mengenai perlawanan Pitung, narativisme hanya melihat apa dan bagaimana jalannya perlawanan. Tanpa mau melihat bahwa Perlawanan Pitung, muncul dari sisi mentalitas kaum betawi-santri, klas sosial dan faktor-faktor lainnya.

Strukturalisme
Istilah strukturalisme identik dengan Levi Strauss dan Annalles School. Tradisi ini muncul sebagai kritik terhadap pendekatan narativisme yang dianggap terlalu memanjakan aktor. Mazhab struktural menekankan bahwa seorang tokoh besar tidak lahir dan berkembang dalam ruang hampa, melainkan ia hadir dalam konteks struktur sosial tertentu. Mazhab struktural memaparkan bahwa struktur sosial dapat terbentuk karena pengaruh geografis. Singkatnya, seorang tokoh yang berperan dalam suatu peristiwa sejarah dipengaruhi secara dominan oleh determinan fisik. Contoh: seorang tokoh yang egaliter pada umumnya lahir di bentang alam pesisir dan seorang tokoh yang hierarkis pada umumnya lahir di bentang alam pedalaman atau pegunungan yang terisolasi.

Dalam strukturalisme yang ditekankan justru adalah struktur bukan manusia. Struktur membutuhkan elemen (individual/manusia), tetapi itu hanya sebagai bagian dari hukum atau aturan yang berlaku. Bagaimanapun, setiap tindakan individu pada hakekatnya dilandasi norma-norma yang berlaku pada masyarakatnya. Manusia tidak bisa menjadi individu, kecuali dalam lingkungan sosialnya.(Leirissa: 2002). Jadi sadar atau tidak, apa yang dilakukan manusia tidak bisa lepas dari struktur. Karenanya penjelasan teoritik dan analitik terhadap apa yang dilakukan harus diurai dalam konteks struktur. Untuk itulah seorang sejarawan hendaknya tidak hanya memahami fakta-fakta suatu peristiwa, melainkan juga harus memahami ilmu-ilmu bantu/teori-teori sosial untuk membedah sebuah struktur peristiwa.
Klaim kerja strukturalisme, mengatakan bahwa realitas harus dimaknai sebagai misteri yang harus dicari, karena ia hanyalah fenomena/tampakan. Dengan demikian sebuah realitas adalah suatu yang harus dilihat secara abstrak, dan dijelaskan sebagai sebuah fenomena. Levi Strauss, berpendapat bahwa struktur adalah konsep cara berfikir manusia yang elementer, dan karenanya bersifat universal. Untuk itu yang penting ialah bagaimana kita memahami cara berfikir simbolik pada manusia.

Menurut Lloyd (1987), strukturalisme diperkenalkan dalam berbagai bidang pengetahuan oleh beberapa tokoh ternama, seperti: Ferdinand Saussure dalam bidang linguistik, Emile Durkheim dalam sosiologi, Karl Marx pada bidang ekonomi-politik dan sejarah serta Sigmund Freud dalam bidang psikologi.

Dalam bidang psikologi atau juga mentalite, strukturalisme mendapat tempat pada pemikiran Annales School, yaitu Lucien Febvre, March Bloch, yang berlanjut pada Fernand Braudel. Bagi mereka pekerjaan sejarawan adalah meneliti lingkungan sosial yang menjadi bekal mentalnya, bukan pada hubungan antar individu an sich. Buku karangan Febvre mengenai religiusitas seorang pengarang perancis abad ke-16, Rebelias, adalah contoh yang menarik. Dalam buku ini, Febvre menunjukkan bagaimana alam pikiran manusia pada abad-16 demikian diresapi keyakinan religius, sehingga suatu atheisme konsekuen mustahil ada dalam iklim ini.Kaum Marxis, juga terpengaruh strukturalisme. Althusser, misalnya mengatakan bahwa individu hanyalah sub-ordinat dari system dan bekerja menurut system yang berlaku. Dengan demikian untuk melihat dominasi, kita tidak hanya harus melihat kepada setiap struktur yang berlaku formal. Justru struktur yang sebenarnya “bermain” pada setiap ruang, seperti ekonomi, politik, budaya, kepercayaan dan sebagainya. Jadi, struktur tidak harus dilihat sebagai suatu yang hegemonic, atau terlihat sebagai suatu kekuatan yang besar, seperti suatu kekuatan birokrasi politik.
Dengan demikian, kelebihan strukturalisme terletak dari cara pendekatan ini mengungkapkan sesuatu yang tak-terlihat, yaitu pada analisa prosesualnya. Strukturalisme juga jeli, dalam melihat lingkungan sebagai hal yang penting melahirkan suatu perubahan. Hasilnya, seorang sejarawan artinya juga harus menjadi atau setidaknya memahami teori-teori sosial.

Kelemahan Strukturalisme
Strukturalisme memiliki kelemahan sebagai berikut:
1. Struktur sosial yang sesungguhnya tidak sanggup membangun hubungan kausal yang sebenarnya sangat dominan dalam ilmu sejarah, tetapi hanya hubungan “quasi-causal”. Struktur sosial hanya ada bila “dibuat” oleh individu atau kelompok sosial. Dengan demikian struktur sosial sesungguhnya tidak bisa menjadi kausa dari tindakan individu atau kelompok sosial. Padahal menentukan kausalitas adalah tugas utama dari ilmu sejarah.
2. Sejarah structural tidak bersifat prosesual. Dalam hal ini yang dipelajari lebih menekankan struktur sosial yang amat panjang jangkauannya, bukan perubahan dari satu struktur sosial ke struktur sosial lainnya. Dengan demikian, kerja strukturalisme menjadi sesuatu yang spekulatif dan metafisik. Celakanya lagi, apabila kecenderungan ini terlalu dipaksakan, akan mengakibatkan pembunuhan terhadap fakta-fakta suatu peristiwa.
3. Strukturalisme melihat manusia sebagai obyek pasif, yang tidak berbuat apa-apa atau memiliki kreatifitas untuk berubah. Strukturalisme hanya beranggapan bahwa struktur adalah sesuatu yang baku. Padahal realitasnya banyak perubahan yang muncul justru karena manusia bersikap kreatif, yaitu ingin merombak struktur. Ketika sebuah struktur dianggap tidak lagi menguntungkan, maka muncul keinginan individu secara kolektif untuk merubah struktur, sehingga terjadilah perubahan. Dan strukturalisme tidak mampu menjawab penjelasan ini.


Referensi
Ankersmith, Refleksi Tentang Sejarah: Pendapat-pendapat Modern tentang Filsafat Sejarah, Jakarta: PT Gramedia, 1987.
Leirissa, R.Z. Metodelogi Sejarah, diktat kuliah (tidak diterbitkan).
Lloyd, Christopher. Explanation in Social History. London: Blackwell, 1987.
________________. The Struktures of History, London: Blackwell, 1993.


oleh RizQi D Fadzrina pada 11 Desember 2009 jam 15:48

"sekedar renungan"

kita harus mengenang org yg paling berjasa dalam hidup ini
yg kian hari kian kerut di wajahnya kian banyak dan kian hari kian tua
sembilan bulan kita menhisap darahnya di dalam perut mual,makan sulit,muntah setiap waktu
tetapi tetap tersenyum karena bahagia di perutnya telah hadir diri kita
sembilan bulan berdiri sulit berjalan berat berbaring sakit
tapi tetap tersenyum dan membelai karena menyangka akan lahir anak yg shaleh dan memuliakannya.
ayah kita banting tulang peras keringat mencari nafkah agar kita menjadi janin yg sehat.
saat kita terlahir kedunia ibu mengerang sakit tiada terperi,berjuang antara hidup dan mati.
jika kita terlahir bersimbah darah,berderai air mata,berkuah keringat ,sakit tiada tara.
tapi ibu tetap tersenyum di bawah lelehan air mata bahagia menatap kita
dihitungnya satu persatu jari kita didekap dan dikecupnya mungkin ibu menyangka bahwa kita anak yg tau balas budi sementara bapak kita berhutang kiri kanan agar kita bisa selamat.
waktu kita bayi kitalah yg mengencingi wajah dan mengotori tubuhnya
siang malam menunggui kita apalagi ketika kita sakit hampir tak tidur semalaman
tak rela seekor nyamukpun menggigit diri kita.mungkin ibu menyangka bahwa kita akan menjadi anak yg bisa membahagiakannya
semakin besar kita semakin merepotkan
waktu akan bersekolah ibu bapak pontang panting mencari hutang agar kita punya sepatu ,buku tas dan seragan seperti yg org lain,walaupun mereka harus mengurangi makan ataw menjual pakaiannya.agar kita tetap bersekolah,benar2 menguras tenaga ,harta dan pikirannya dan mungkin orang tua kita jadi berlumur dosa karena ingin kita tetap bersekolah.
semakin besar mata kita semakin melotot daripada menatap kasih sayang
semakin besar kata2 kita lebih banyak mengiris hati daripada memuliakannya
pintu kita banting ,terkadang kita menganggap org tua kita sekedar pembantu terkadang kita menghinanya ..apa yg kita lalukan pada keduanya ...air susu dibalas dgn air tuba,betapa jarangnya kita menyapa org tua kita dgn lembut dan kasih sayang...betapa jarangnya air mata ini meleleh mendo'akan keduanya.
padahal siapa tau tdk lama lagi keduanya akan pulang kepada ALLAH...
andaikata tubuhnya sudah terbujur kaku ajal sudah tiba,kita tdk lg mendengar suaranya
andaikata kedua org tua kita sudah dibungkus kain kafan,kita tdk akan lg bisa melihat wajahnya dan tidak lagi bisa mencium tangannya
andaikata ibu bapak kita sudah ada diliang lahat,hanya tinggalannya yg bisa kita sentuh,kamarnya sudah kosong hanya tinggal pakaiannya....sampai kapankah kita akan menyakiti org tua kita!!
tega kah kita melihat ibu bapak kita disiksa di alam kubur,menolong nolong menanti do'a anaknya padahal anaknya durhaka tidak pernah sampai do'a.
tega kah kita melihat orang tua kita terbenam di dalam api jahanam ,terurai ususnya meletus kepalanya padahal anaknya di berikan kemampuan untuk menjadi jalan keselamatan klau kita shaleh.
YA ALLAH...wahai yg maha mendengar ampuni kedurhakaan kami kepada ibu bapak kami.
YA ALLAH...ampuni jikalau selama ini kami jarang membahagiakannya
YA ALLAH ...ampuni jikalau kata2 kami sering melukai hatinya
YA ALLAH...ampuni jikalau kami sering mendzalimi dan menyengsarakannya
selamatkan org tua kami YA ALLAH dan ampuni dosa2nya,muliakan sisa umurnya dan jadikan akhir hayatnya husnul khatimah....amiiin....!!!

Loving "FATHER"

Suatu ktka, sorg ank wnta brtnya kpd ayahnya, tatkala tanpa sngja dia mlht ayahnya sdg mngusap wjhnya yg mulai brkerut dan badannya yg bungkuk di srtai suara batuk2.

Ank wanita itu brtanya pd ayahnya, "Ayah, mngapa wjh ayah kian berkerut dan bdn ayah kian bungkuk?
ayahnya mnjawab: "sebab aku laiki2 nak." itulah jwbn ayahnya. anak wanita itupun bergumam: "aku tak mngerti ayah". Jwbn ayanya itu mmbuatnya tercenung dan penasaran, ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelai dan di tepuknya bahu ank wanita itu kmudian berkata: "anakku, kau memang blm mngerti tentang laki2." Bisikan ayahnya itu membuatnya bertambah bingung, karna penasaran, diapun menghampiri Ibunya lalu bertanya: "Ibu, mengapa wjh ayah mnjadi berkerut dan badannya bungkuk?" Ibunyapun menjawab: "Anakku, seorg laki2 yg bertanggung jwb trhdp keluarganya memang akan mengalami hal demikian." hanya itu jwbn sang bunda, tetapi anak wanita itu msh penasaran dan blm puas dgn jwbn trsbt. Hingga pd suatu mlmdia bermimpi.

Dlm mimpinya itu, dia mndngr suara yg sngt lembut namun jls skli kata2 yg terdngr, dan kata2 itu adalah rangkaian klmt dari jwbn ats rasa penasarannya slma ini.
" Saat Ku-ciptakan laki2, Aku membuatnya sbg pemimpin dlm keluarga srta sbgai tiang penyanggadari bangunan keluarga, Dia akn senantiasa akn menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa nyaman, teduh dan terlindungi."
" Ku-ciptakan bahunya yg kekar dan berotot untk membanting tulang menghidupi slrh keluarganya"
" Ku-beri kemauan kpdanya agr sllu berusaha mencari nafkah yg berasal dari tetesan keringatnya sendiri yg halal dan bersih, agar keluarganya tdk terlantar, walaupun mungkin dia mendapat cerca'an dari ank2nya yg tdk puas ats hasil jeri payahnya itu."

" Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yg akn membuat dirinya pantang menyerah. Demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup dan kedinginan karna tersiram hujan srta terterpa hembusan angin. Dia rela tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya . Yang sllu dia ingat adalah di saat semua orng menanti kedatanganya dan mengharap hasil jerih payah darinya."

" Ku-berikan kesabaran, ketekunan dan keuletan yg akn membuat dirinya sllu berusahamerawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hdpnya dia di terpa keletihan dan kesakitan."
"Ku-beri perasaan keras dan gigih untk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya dlm kondisi dan situasi apapunjg.pdhl ksh syngnya itu pula yg memberikan perlindungan rasa aman pd saat ank2nya tertidur lelap, sentuhan perasaannya itulah yg memberikan kenyamanan bila saat sdng menepuk2 bahu anaknya agr sllu slng menyayangi dan mengasihi sesama saudara."

" Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan pdnya utk memberikan pengetahuan dan menyadarkan bahwa istri yg baik adalah istri yg setia terhadap suaminya. Istri yg baik adalah yg sllu menemani dan bersama2 menghadapi perjalanan hdp baik suka maupun duka, walaupun sering kali kebijaksanaanya itu akn menguji setiap kesetiaan yg di berikan kpda istrinya, agr ttp berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."
" Ku-berikan kerutan di wajahnya, utk menjadi bukti bahwa laki2 itu senantiasa berusaha sekuat daya pikir dan tenaganya utk mencari dan menemukan cara agr keluarganya bs hdp bahagia. Badannya yg bungkuk adalah bukti bahwa sbg laki2 yg bertanggung jawab trhdp slrh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya, demi kelangsungan hdp keluarganya."

" Ku-berikan kpda laki2 tanggung jwb penuh sbg pemimpin keluarga, sbg tiang penyangga, agr dpt di pergunakan dgn sebaik2nya dan hanya inilah kelebihan yg di miliki laki2.."

Terbangunlah anak wanita itu, dan segera berlari, berlutut serta berdo'a. Setelah itu diahampiri ayahnya yg sdng berdo'a pula.
ketika ayahnya berdiri, anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan ayahnya.

" AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBAN MU AYAH..."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, sgala cipta'an Tuhan yang begitu Agung, tetapitak satupunyang dapat menandingi keindahan tanganmu Ayah. . .

=> All Father...
" jika temen2 mencintai ayah dan skrng merasa sbg seorng ayah, krm kan cerita ini kpda orng lain, agr sluruh orng di dunia ini dpt mencintai dan menyayangi ayahnya..

=" I dedicate this story for my beloved father H.ASWAD MAHMUD, for my young brother SYAIFUL ANHAR MUBAROQ, MISKUL JANNATUL MA'Wa & MAJDIN NUR RAHMAT"=
Me and my Father, love U dad...

Jumat, 15 Oktober 2010

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

'''Kerajaan Islam di Indonesia''' diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Jazirah Arab| Arab, India,Persia, Tiongkok, dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.



Kerajaan Islam di Sumatera



Periode tahun tepatnya kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera masih simpang siur dan memerlukan rujukan lebih lanjut.



Kesultanan Perlak (abad ke-9 - abad ke-13)

Kesultanan Samudera Pasai (abad ke-13 -abad ke-16

Kesultanan Malaka (abad ke-14 - abad ke-17)

Kesultanan Aceh (abad ke-16 - 1903)

Kerajaan Pasaman Kehasilan Kalam (abad ke-16- akhir abad ke-18)

Kerajaan Melayu Jambi

Kesultanan Johor-Riau



== Kerajaan Islam di Jawa ==



Kesultanan Demak (1500 - 1550)

Kesultanan Banten (1524 -1813)

Kesultanan Pajang (1568 - 1618)

Kesultanan Mataram (1586 - 1755)

Kesultanan Cirebon (sekitar abad ke-16)



== Kerajaan Islam di Maluku ==

Kesultanan Ternate (1257 - ..... )

Kesultanan Tidore (1110 - 1947?)

Kesultanan Jailolo

Kesultanan Bacan

Kerajaan Tanah Hitu (1470-1682)



== Kerajaan Islam di Sulawesi ==



Kesultanan Gowa (awal abad ke-16 - 1667?)

Kesultanan Buton (1332 - 1911)

Kesultanan Bone (abad 17)



== Kerajaan Islam di Kalimantan ==



Kesultanan Pasir (1516)

Kesultanan Banjar (1526-1905)

Kesultanan Kotawaringin

Kerajaan Pagatan (1750)

Kesultanan Sambas (1675)

Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura

Kesultanan Berau (1400)

Kesultanan Sambaliung (1810)

Kesultanan Gunung Tabur (1820)

Kesultanan Pontianak (1771)

Kerajaan Tidung

Kesultanan Bulungan(1731)



== Rujukan ==



Yusuf, Mundzirin (editor); ''Sejarah Peradaban Islam di Indonesia''; Yogyakarta: Penerbit PUSTAKA, 2006.



{{indo-sejarah-stub}}{{Topik Indonesia}}



Kategori:Sejarah Nusantara| 03Kategori:Sejarah Islam di Indonesia

Rabu, 18 Agustus 2010

JILBAB VS HELM DI Dunia Mahasiswa

Bebicara tentang jilbab tidak lagi menjadi sebuah pembicaraan yang hangat, karena ketika kita membuka wacana tentang jilbab atau yang berbau islami adalah sama dengan ingin meracuni kaum ‘hawa’ (apatis) zaman sekarang, bagi kaum intelek, jilbab adalah sesuatu yang sangat agung, dan sebaliknya bagi kaum yang primitif intelektual yang konservatis, jilbab tidak lain hanyalah sebagai pelindung kepala dari teriknya matahari, dan yang lebih parah lagi memakai jilbab hanya karena takut pada sebuah aturan dunia yang di buat oleh manusia sendiri, ini bukan sebuah perumpamaan, dan bukan cerita dalam sebuah sinetron, tapi inilah realitas kehidupan yang terjadi di dunia mahasiswa dewasa ini.
Di indonesia sebenarnya merupakan ladangnya kampus yang mengatasnamakan kampusnya pengikut Muhammad SAW. Namun yang terjadi kampus – kampus yang mengaku dirinya sebagai kampus yang melanjutkan perjuangan sang pahlawan revolusioner islam atau kampus yang selalu menegakkan syariat islam, itu tidak mampu merealisasikan apa yang menjadi tujuanya, para pemimpinnya seakan di sibukkan dengan urusan duniawinya, sehingga tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya.
Di NTB pun dapat di hitung dengan jari yang memakai jilbab dengan baik dan benar, dan yang lainnya memakai jilbab hanya karena takut di tilang oleh peraturan rektor atau pimpinan institusi dimana tempat mereka menyandang status sebagai mahasiswa, yang mengaharuskan mahasiswanya memakai jilbab, sekarang kita turun ke jalan dan mari kita perhatikan sejenak kendaraan yang berlalu – lalang di jalanan, sangat banyak yang sekedar mengenakkan helm bukan karena niatnya untuk menyelamatkan dirinya atau taat kepada peraturan lalu lintas yang sesungguhnya, dan kita kembali melihat ada apa sebenarnya dengan jilbab? ternyata tidak jauh beda dengan mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor di jalan raya, pengendara sepeda motor memakai helm karena takut di tilang oleh pak polantas, bukan karena mengantisipasi ketika kecelakaan, bahwa helm itu penting untuk melindungi kepalanya.
Pertanyaan yang timbul kemudian, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri sendiri?, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap agama kita dinnul islam adalah agama yang mulia?. Seperti inikah yang harus kita lakukan? Tidak adakah sedikit kesadaran yang timbul dalam benak hati kita untuk merubah pola pikir kita yang konservatis dan munafik itu?
Nah jawabanyan kita tanyakan pada hati kita aja yach.... hehe.

JILBAB VS HELM DI Dunia Mahasiswa

Bebicara tentang jilbab tidak lagi menjadi sebuah pembicaraan yang hangat, karena ketika kita membuka wacana tentang jilbab atau yang berbau islami adalah sama dengan ingin meracuni kaum ‘hawa’ (apatis) zaman sekarang, bagi kaum intelek, jilbab adalah sesuatu yang sangat agung, dan sebaliknya bagi kaum yang primitif intelektual yang konservatis, jilbab tidak lain hanyalah sebagai pelindung kepala dari teriknya matahari, dan yang lebih parah lagi memakai jilbab hanya karena takut pada sebuah aturan dunia yang di buat oleh manusia sendiri, ini bukan sebuah perumpamaan, dan bukan cerita dalam sebuah sinetron, tapi inilah realitas kehidupan yang terjadi di dunia mahasiswa dewasa ini.
Di indonesia sebenarnya merupakan ladangnya kampus yang mengatasnamakan kampusnya pengikut Muhammad SAW. Namun yang terjadi kampus – kampus yang mengaku dirinya sebagai kampus yang melanjutkan perjuangan sang pahlawan revolusioner islam atau kampus yang selalu menegakkan syariat islam, itu tidak mampu merealisasikan apa yang menjadi tujuanya, para pemimpinnya seakan di sibukkan dengan urusan duniawinya, sehingga tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya.
Di NTB pun dapat di hitung dengan jari yang memakai jilbab dengan baik dan benar, dan yang lainnya memakai jilbab hanya karena takut di tilang oleh peraturan rektor atau pimpinan institusi dimana tempat mereka menyandang status sebagai mahasiswa, yang mengaharuskan mahasiswanya memakai jilbab, sekarang kita turun ke jalan dan mari kita perhatikan sejenak kendaraan yang berlalu – lalang di jalanan, sangat banyak yang sekedar mengenakkan helm bukan karena niatnya untuk menyelamatkan dirinya atau taat kepada peraturan lalu lintas yang sesungguhnya, dan kita kembali melihat ada apa sebenarnya dengan jilbab? ternyata tidak jauh beda dengan mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor di jalan raya, pengendara sepeda motor memakai helm karena takut di tilang oleh pak polantas, bukan karena mengantisipasi ketika kecelakaan, bahwa helm itu penting untuk melindungi kepalanya.
Pertanyaan yang timbul kemudian, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri sendiri?, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap agama kita dinnul islam adalah agama yang mulia?. Seperti inikah yang harus kita lakukan? Tidak adakah sedikit kesadaran yang timbul dalam benak hati kita untuk merubah pola pikir kita yang konservatis dan munafik itu?
Nah jawabanyan kita tanyakan pada hati kita aja yach.... hehe.

JILBAB VS HELM DI Dunia Mahasiswa

Bebicara tentang jilbab tidak lagi menjadi sebuah pembicaraan yang hangat, karena ketika kita membuka wacana tentang jilbab atau yang berbau islami adalah sama dengan ingin meracuni kaum ‘hawa’ (apatis) zaman sekarang, bagi kaum intelek, jilbab adalah sesuatu yang sangat agung, dan sebaliknya bagi kaum yang primitif intelektual yang konservatis, jilbab tidak lain hanyalah sebagai pelindung kepala dari teriknya matahari, dan yang lebih parah lagi memakai jilbab hanya karena takut pada sebuah aturan dunia yang di buat oleh manusia sendiri, ini bukan sebuah perumpamaan, dan bukan cerita dalam sebuah sinetron, tapi inilah realitas kehidupan yang terjadi di dunia mahasiswa dewasa ini.
Di indonesia sebenarnya merupakan ladangnya kampus yang mengatasnamakan kampusnya pengikut Muhammad SAW. Namun yang terjadi kampus – kampus yang mengaku dirinya sebagai kampus yang melanjutkan perjuangan sang pahlawan revolusioner islam atau kampus yang selalu menegakkan syariat islam, itu tidak mampu merealisasikan apa yang menjadi tujuanya, para pemimpinnya seakan di sibukkan dengan urusan duniawinya, sehingga tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya.
Di NTB pun dapat di hitung dengan jari yang memakai jilbab dengan baik dan benar, dan yang lainnya memakai jilbab hanya karena takut di tilang oleh peraturan rektor atau pimpinan institusi dimana tempat mereka menyandang status sebagai mahasiswa, yang mengaharuskan mahasiswanya memakai jilbab, sekarang kita turun ke jalan dan mari kita perhatikan sejenak kendaraan yang berlalu – lalang di jalanan, sangat banyak yang sekedar mengenakkan helm bukan karena niatnya untuk menyelamatkan dirinya atau taat kepada peraturan lalu lintas yang sesungguhnya, dan kita kembali melihat ada apa sebenarnya dengan jilbab? ternyata tidak jauh beda dengan mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor di jalan raya, pengendara sepeda motor memakai helm karena takut di tilang oleh pak polantas, bukan karena mengantisipasi ketika kecelakaan, bahwa helm itu penting untuk melindungi kepalanya.
Pertanyaan yang timbul kemudian, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri sendiri?, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap agama kita dinnul islam adalah agama yang mulia?. Seperti inikah yang harus kita lakukan? Tidak adakah sedikit kesadaran yang timbul dalam benak hati kita untuk merubah pola pikir kita yang konservatis dan munafik itu?
Nah jawabanyan kita tanyakan pada hati kita aja yach.... hehe.

SEBUAH ANALOGI YG MENGAGUMKAN

Ada seorang pemuda yang sedang berjalan, tiba – tiba saja ada cidomo yang lewat dan pak kusir bertanya mau kemana mas??, ke gomong pak jawab si pemuda, ayo naik.
Si kusir mulai menjalankan kendaraan yang bermesinkan tenaga kuda itu, dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Merek membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si bapak kusir berkata, saya tidak percaya Tuhan itu ada.
Kenapa bapak berbicara begitu? Tanya si pemuda.
Begini, coba anda perhatikan di depan sana, di jalanan untuk menyadari bahwa tuhan itu tidak ada. Katakan padaku jika tuhan itu ada, adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika ada tuhan, tidak akan ada yang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi, kata kusir cidomo
Si pemuda diam dan berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Perjalananpun smpai ke tempat tujuan si pemuda itu kemudian turun dan meninggalka cidomo yang dia tumpangi itu. Beberapa saat kemudian setelah dia meninggalkan tempat dimana dia di turunkan oleh cidomo yang di tumpanginya dan dia melihat banyak orang yang jalan kaki yang meolak di tawarin untuk naik dan tidak mau naik cidomo. Si pemuda itu kembali ke tempat dimana dia di turunkan tadi da kebetulan cidomoo yang dia tumpangi tadi belum meninggalkan temapt itu da tiba – tiba dia berkata, Bapak tahu, sebenarnya TIDAK ADA KUSIR DAN CIDOMO.
Si Bapak kusir tidak terima, kenapa anda berkata demikian? Saya disini dan saya KUSIR CIDOMO, dan barusan anda naik cidomo saya dan saya sendiri kusirnya.
Tidak! Elak si Pemuda, kusir dan cidomo itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang yang jalan kaki.
Ah tidak, tapi tukang cidomo itu ada! Sanggah si kusir cidomo. Apa yang kamu liht itu adalah salah mereka sendiri, kenpa mereka tidak datangg ke sini aja si kusir cidomo memuela diri.
Cocok! Kata si pemuda itu menyetujui. Itulah masud saya! Sama dengan tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapii apa yang terjadi orang – orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, danTIDAK MAU MENCARI-NYA . oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.
Akhirnya bapak kusir tu terdiam dan berpikir seraya berkata nanti saya cari referensi lagi......


By. M. GALLE
SEBUAH ANALOGI
YG MENGAGUMKAN
Ada seorang pemuda yang sedang berjalan, tiba – tiba saja ada cidomo yang lewat dan pak kusir bertanya mau kemana mas??, ke gomong pak jawab si pemuda, ayo naik.
Si kusir mulai menjalankan kendaraan yang bermesinkan tenaga kuda itu, dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Merek membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si bapak kusir berkata, saya tidak percaya Tuhan itu ada.
Kenapa bapak berbicara begitu? Tanya si pemuda.
Begini, coba anda perhatikan di depan sana, di jalanan untuk menyadari bahwa tuhan itu tidak ada. Katakan padaku jika tuhan itu ada, adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika ada tuhan, tidak akan ada yang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi, kata kusir cidomo
Si pemuda diam dan berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Perjalananpun smpai ke tempat tujuan si pemuda itu kemudian turun dan meninggalka cidomo yang dia tumpangi itu. Beberapa saat kemudian setelah dia meninggalkan tempat dimana dia di turunkan oleh cidomo yang di tumpanginya dan dia melihat banyak orang yang jalan kaki yang meolak di tawarin untuk naik dan tidak mau naik cidomo. Si pemuda itu kembali ke tempat dimana dia di turunkan tadi da kebetulan cidomoo yang dia tumpangi tadi belum meninggalkan temapt itu da tiba – tiba dia berkata, Bapak tahu, sebenarnya TIDAK ADA KUSIR DAN CIDOMO.
Si Bapak kusir tidak terima, kenapa anda berkata demikian? Saya disini dan saya KUSIR CIDOMO, dan barusan anda naik cidomo saya dan saya sendiri kusirnya.
Tidak! Elak si Pemuda, kusir dan cidomo itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang yang jalan kaki.
Ah tidak, tapi tukang cidomo itu ada! Sanggah si kusir cidomo. Apa yang kamu liht itu adalah salah mereka sendiri, kenpa mereka tidak datangg ke sini aja si kusir cidomo memuela diri.
Cocok! Kata si pemuda itu menyetujui. Itulah masud saya! Sama dengan tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapii apa yang terjadi orang – orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, danTIDAK MAU MENCARI-NYA . oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.
Akhirnya bapak kusir tu terdiam dan berpikir seraya berkata nanti saya cari referensi lagi......


By. M. GALLE

KEMBALIKAN BUDAYA BIMA YANG AGUNG......

Pada dasarnya daerah bima adalah daerah yang cukup kaya akan budaya juga keunikannya cukup khas itulah yang membedakan dengan daerah – daerah lain di bumi nusantara ini, masyarakatnya yang cukup ramah dan sangat menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan. Namun lagi - lagi itu hanyalah sebuah ungkapan lama (lagu lama yang asing dan membosankan bagi kita saat ini), akankah demikian?.
Budaya yang agung yang telah di ciptakan oleh nenek moyang kita dahulu adalah ciri dan identitas bagi generasi penerus yang harus selalu dan tetap kita jaga kemurnianya, namun seiring waktu berjalan, budaya – budaya kita telah di lupakan begitu saja, tanpa kita memikirkan betapa mahal dan bahkan tak ternilai harganya jika kita tetap menjaga dan melestarikan warisan mereka yang agung itu.
Dewasa ini jangankan melestarikan membicarakan dan mengingatnya pun kita sangat ”muak” karena takut di katain JADUL/KUPER, oleh keadaan yang memaksa kita untuk berbohong dan memperkosa kemerdekaan berpikir kita, Sehingga sangat jarang sekali di perkenalkan di muka umum (publik), dan banyak yang mengira bahwa daerah bima merupakan daerah yang tidak mempunyai kekhasan budaya, bahkan generasi penerusnya yang merupakan harapan Dana Mbojo (tanah Bima) juga seakan tidak pernah tahu atau bahasa Ekstremnya menutup mata dan telinga ketika mendengar cerita tentang sejarah dan kebudayaan daerahnya. Inilah yang sebenarnya mejadi pusat perhatian sehinngga menjadi wacana publik agar dpat di gerakkan oleh generati penerusnya, , yang menginginkan atau yang mempunyai kemauan untuk membangun dan melestarikan budaya kita, karena memang pada dasarnya suatu daerah itu akan di hargai dan di segani apabila menghormati dan menghargai sejarah dan budayanya, sebaliknya suatu daerah akan hancur ketika generasi penerusnya meninggalkan budaya dan sejarah para pahlawannya. Karena budaya (cultur) merupakan simbol atau identitas bagi suatu kaum atau suatu bangsa, ketika kita melihat kondisi bima kekinian sangat mengenaskan dan sangat kritis dimana para elit politik dan pemimpinnya hanya disibukkan oleh kepentingan mereka yang menggerogoti dan menghancurkan keperawanan bumi kita, dengan berdalih menyelamatkan rakyat, akan tetapi prakteknya sangat jauh dari kenyataan dilapangan, Inilah sebenarnya yang di rasakan oleh Bima dewasa ini, generasi mudanya tidak lagi memperhatikan budayanya yang sangat agung, yang terjadi hanyalah terbalik 180 % mengikuti perkembangan barat (Westernisasi), pertanyaanya akankah kita terus membiarkannya berlanjut?, akankah kita hanya menjadi penonton yang menanti kehancuran Dana Mbojo yang kita cintai itu?. Kalau tidak menginginkan semua itu terjadi, mulailah dari sekarang kita melakukan perubahan dengan menggembalika prinsip kebudayaan kita yang asli, dan yang menjunjung tinggi nilai dan norma – norma agama.
mai ta ka mbali ku mbojo ma ntoi
“Wati si ndai cou wali”
….saatnya rejuvenasi cultur bima
kita yang agung, oleh generatisi yang
intelek….

TIPS SMENJADI MAHASISWA YG SUKSES

Dunia mahasiswa tentu saja berbeda dengan SMU. Terutama pada cara belajarnya yang lebih menuntut keaktifan dan kemandirian. Di sekolah menengah proses belajar umumnya dilakukan dengan "belajar", sedangkan di perguruan tinggi transfer pengetahuan selain dilakukan melalui kuliah (belajar),juga dilakukan melalui seminar, diskusi, ceramah, stadium general, dll.

Jika di sekolah menengah kedudukan guru di kelas lebih tinggi dari muridnya, maka di perguruan tinggi dosen dan mahasiswa mempunyai kedudukan yang setara dalam hal mengeluarkan pendapat. Dengan demikian komunikasi yang terjadi dalam proses belajar bersifat dialog.

Berbeda dengan sekolah menengah yang lebih cenderung bersifat monolog.

Begitu pula dalam hal penguasaan materi. Di SMU, seorang pelajar dituntut untuk memproduksi kembali apa yang telah dijarkan gurunya. Sedangkan di perguruan tinggi, mahsiswa diharapkan bukan saja mampu memproduksi kuliah yang diterimanya, melainkan mampu mengembangkan apa yang diterima dari dosennya secara kreatif.

Sukses tidaknya seorang mahasiswa di perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari birokrasi sistem perkuliahan, dosen, lingkungan,keluarga, maupun faktor dari dalam dirinya sendiri.

Sebagai mahasiswa,berprestasi di bidang akademik merupakan suatu keberhasilan. Tapi sukses dalam belajar bukanlah satu-satunya tujuan seeorang mahasiswa.Kemampuan untuk mengembangkan diri dan memeperluas cakrawala berpikir juga tidak kalah pentingnya.

Jadi perguruan tinggi bukanlah pabrik yang cuma memproduksi sarjana-sarjana yang ber-IP (Indeks Prestasi) tinggi. Lebih jauh, perguruan tingi berfungsi untuk menjadikan manusia (mahasiswa) lebih manusiawi sesuai dengan tujuan didirikannya perguruan tinggi.

Buat kamu yang baru saja menyandang predikat mahasiswa, info berikut ini penting untuk diketahui supaya kamu sukses menjadi mahasiswa. Tapi bukan berarti tulisan ini tabu buat yang sudah mengecap pahit-manisnya dunia perguruan tinggi.

1. Berprestasi di Awal Semester

Buatlah prestasi akademik pada semester pertama.Prestasi yang cemerlang akan menjadi langkah awal yang baik bagi kamu untuk semester-semester berikutnya. Ingat, banyaknya mata kuliah yang bisa diambil seorang mahasiswa di tiap semester tergantung pada indeks prestasi mahasiswa tersebut di semester sebelumnya.

Di samping itu akan memacu semangatmu uintuk terus berprestasi di semester-semester berikutnya. Syukur-syukur bisa semakin ditingkatkan.

2. Selektif Memilih Teman

Kemandirian di perguruan tinggi membuat pergaulan sesama mahasiswa cenderung bersifat individualistis. Apalagi jika perkuliahan yang diikuti jarang atau tidak memerlukan kerjasama dan kekompakan kelompok, seperti praktikum misalnya.

Teman diperlukan untuk belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas-tugas kuliah, atau mendapatkan informasi. Karena teman memberikan pengaruh yang cukup besar, maka pilihlah teman yang cocok dan bisa menunjang studimu.

3. Kenali Seniormu

Bersikap baik dan sopanlah terhadap senior. Bukan berarti senior-senior itu gila hormat. Mereka akan lebih bersimpati jika kamu bisa menghargai mereka. Gunanya agar kamu mudah memperoleh pinjaman buku plus soal-soal ujian tahun lalu. Di samping itu kamu bisa mendapatkan berbagai informasi, baik itu tentang dosen, mata kuliah, dan banyak hal lainnya yang berhubungan dengan kuliah. Bukankah senior sudah lebih dulu menjadi mahasiswa daripada kamu.

4. Manfaatkan Perpustakaan

Sering-seringlah mengunjungi perpustakaan, tidak akan ada ruginya. Perpustakaan adalah gudangnya ilmu dan informasi. Apalagi kalau kamu bisa meminjam buku-buku kuliah dari situ. Lumayan, kan untuk menghemat uangmu!

5. Jangan Jadi Mahasiswa Pasif

Setelah menjadi mahasiswa, hindarilah rutinitas : kampus - kantin - kost/rumah. Bisa-bisa kamu seperti katak dalam tempurung. Ikutilah aktivitas-aktivitas di luar jadwal kuliahmu.

Di perguruan tinggi ada begitu banyak kegiatan yang bisa kamu ikuti. Mulai dari kegiatan jurnalistik, kesenian, olah raga, fotografi, pencinta alam,teater, pramuka, dll. Pilihlah organisasi yang sesuai dan cocok dengan minat dan bakatmu. Lebih bagus kalau orgnisasi itu bisa menunjang studimu. Dengan mengikuti banyak kegiatan-kegiatan ekstern, wawasanmu akan bertambah. Kamu bisa mengembangkan kemampuan serta menyalurkan ide-idemu dalam setiap kegiatan tersebut. Lebih jauh, kamu akan mempunyai kemampuan manajerial dan keterampilan di bidang tertentu yang suatu saat dibutuhkan ketika kamu sudah terjun ke masyarakat.Kalau sebelumnya kamu terbiasa menunggu dan menerima segala-galanya dari guru , maka buanglah jauh-jauh kebiasaan itu sejak sekarang. Umumnya ketika kuliah dosen cuma memberi garis besarnya saja. Galilah bahan kuliah itu lebih dalam dari sekadar apa yang diajarkan oleh dosen. Caranya bisa dengan bertanya langsung pada dosen yang bersangkutan, berdiskusi dengan teman, atau mempelajarinya melalui buku-buku dan jurnal.

6. Mengatur Waktu

Kebebasan dan kemandirian yang terdapat di perguruan tinggi membuat kamu berhak mengatur studimu sendiri. Apakah mau diselesaikan dengan cepat, sedang atau bahkan lambat. Tapi ingat, setiap universitas negeri memiliki batas waktu studi maksimum. Maka pandai-pandailah mengatur waktu antara kuliah dengan kegiatan-kegiatan ekstern.

Sempatkan waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas di sela-sela kegiatanmu. Jangan pernah menerapkan SKS (Sistem Kebut Semalam) ketika menghadapi ujian. Selain hasilnya tidak maksimal, Cuma akan mengganggu kesehatan saja. Jika kamu tidak merasakannya sekarang, maka kamu akan mengeluhkan dampaknya ketika usiamu mulai lanjut.Cicillah waktu belajarmu sedikit demi sedikit. Dengan demikian kamu tidak perlu takut ketinggalan studi.

7. Jangan Ketinggalan Informasi

Informasi sangat penting bagi seorang mahasiswa. Apakah itu informasi tentang kuliah, kegiatan-kegiatan kampus, beasiswa, atau kesempatan magang. Adakalanya dosen membatalkan atau memajukan jadwal kuliah atau bahkan ujian tanpa memberi pengumuman secara langsung kepada mahasiswanya. Informasi itu bisa saja diberikan melalui salah seorang mhasiswa yang kebetulan ditemuinya, atau dengan hanya menempelkan pemberitahuan di papan pengumuman. Jadi sering-seringlah membaca papan pengumuman, atau mencari informasi dari teman-teman supaya tidak ketinggalan berita. Masak kamu harus gagal dalam suatu mata kuliah cuma gara-gara ketinggalan informasi. Nggak lucu, kan !

8. Jaga Kesehatan

Kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar. Gangguan kesehatan akan menyebabkan turunnya kemampuan belajar yang selanjutnya membuat prestasimu merosot.Bahkan yang lebih buruk bisa menggagalkan studimu di tengah jalan.Aturlah kapan waktunya kamu makan, kapan belajar, kapan istirahat, kapan berolah raga, dll. Setelah kamu tetapkan, maka laksanakanlah dengan disiplin.

9. Pertahankan Motivasi

Sering seorang mahasiswa merasa tidak mampu mengikuti kuliah tertentu padahal ia belum mencobanya. Akibat keyakinan yang telah ditanamkannya itu maka ia gagal dalam mata kuliah yang bersangkutan. Untuk meraih prestasi yng baik, maka harus ditanamkam motivasi dan keyakinan diri yang kuat di dalam diri bahwa kamu sanggup mengikuti kuliah itu. Dengan demikian setiap permasalahan yang timbul dalam perkuliahan dapat kamu atasi dan kamu pun lebih bersemangat kuliah. Di lain pihak, akibat terlalu cinta dengan organisasinya, banyak terjadi seorang mahasiswa melalaikan kuliahnya. Ingat, tujuan utama kamu sebagai seorang mahasiswa ! Jangan kecewakan orang tuamu dengan memberikan prestasi kuliah yang buruk. Tetapi tunjukkanlah bahwa kamu bisa berhasil di bangku kuliah tanpa harus terhambat berorganisasi.

Nah, kamu sudah siap menjadi mahasiswa yang sukses,kan !


di kutip dari berbagai sumber.....

WATISI NDAI COU WALI......

Minggu, 15 Agustus 2010

EJAKULASI DINI SEBUAH PERSOALAN?????

penyakit yang banyak di derita oleh pasangan muda adalah permasalahan seex hingga menimbulkan akabat yg kadang-kadang fatal... salah satunya adalah ejakulasi dini. liahat penjelasannya..

Ejakulasi dini sebuah permasalahan yang sering menimpa seorang pria dan tidak jarang membuatnya gundah terutama ketika berhubungan dengan pasangannya. Diantara sebab-sebab yang dapat menjadikan seseorang mengalami ejakulasi dini ini, diantaranya : kebiasaan melakukan onani atau masturbasi karena ketika seorang melakukan perbuatan ini yang ada didalam fikirannya adalah bagaimana segera mengeluarkan air maninya saat itu.

Selain itu ejakulasi dini juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor psikis didalam dirinya, seperti : kekhawatira, kecemasan, tekanan berbagai permasalahan dalam kehidupannya atau lainnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan pemahaman dan pengertian dari pasangannya serta kerjasamanya terutama disaat berhubungan karena semua itu berproses dan membutuhkan waktu.

Hendaklah pasangan suami istri itu membiasakan diri untuk melakukan pemanasan sebelum berhubungan dengan belaian maupun ciuman namun tetap menjaga irama agar tidak segera terjadi ejakulasi. Dan setiap kali si pria mulai merasakan adanya dorongan untuk terjadi ejakulasi maka hendaklah dia menahannya dengan memberikan tekanan ke pangkal penisnya demi menunda terjadinya ejakulasi hingga beberapa saat.

Pembiasaan pelatihan seperti itu yang dilakukan berulang-ulang bisa menjadikan si pria sampai pada tahap mampu mengendalikan dirinya didalam ejakulasi, dia bisa mengatur kapan waktunya melepaskan maninya dan kapan dia mesti menahan atau menghentikannya.

Pelatihan tersebut membutuhkan kesabaran dari pasangan suami istri itu dan bisa jadi pada akhirnya si pria tidak perlu ke dokter spesialis untuk mengatasi problemnya walaupun jika dirinya perlu berobat pun hal itu diperbolehkan. (disarikan dari “Masyakil wa Hulul”, www.islamonline.net)

Demikianlah beberapa arahan yang mungkin bisa membantu mengatasi permasalahan yang tengah anda hadapi saat ini. Dan jika anda masih memerlukan terapi selainnya untuk mengatasinya seperti pemijatan maka pada dasarnya pemijatan tidaklah dilarang selama memenuhi beberapa persyaratan berikut :

1. Pemijatnya adalah seorang pria karena tidak diperbolehkan seorang pria memijat wanita atau wanita memijat pria dan persentuhan antara orang asing dilarang oleh agama.

2. Pemijatan tidak dilakukan di bagian-bagian tubuh yang dianggap sebagai aurat, seperti : antara pusar dan kedua lutut kecuali jika memang bagian-bagian tersebut membutuhkan pengobatan sehingga harus dilakukan persentuhan, dalam hal ini dianggap sebagai sebuah keterpaksaan (darurat)

3. Tidak melepaskan semua pakaian (telanjang) kecuali hanya bagian tubuh yang ingin dilakukan pemijatan diatasnya.

Jika anda memerlukan terapi pemijatan untuk mengatasi ejakulasi dini dan setelah anda meyakini adanya keamanan pada terapi tersebut atau tidak menimbulkan efek negatif pada kelamin anda atau dalam hubungan seksual dengan istri anda maka terapi pemijatan pada titik-titik syaraf di sekitar alat vital diperbolehkan karena adanya keterpaksaan (darurat) dengan tetap memperhatikan beberapa persyaratan diatas. (baca : Hukum Memperbesar Alat Vital)

Wallahu A’lam

LARANGAN BAGI KAUM HAWA UNTUK MEMPERLIHATKAN AURATNYA

Didalam kitab “al Mausu’ah al Fiqhiyah” disebutkan bahwa aurat adalah bagian-bagian tubuh baik laki-laki maupun perempuan yang haram disingkap atau wajib ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan. Batasan aurat tersebut berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin dan usia, sebagaimana perbedaan tersebut terdapat pada wanita terhadap mahramnya dan bukan mahramnya. Imam as Syarbini al Khatib mengatakan bahwa aurat adalah bagian-bagian (tubuh) yang haram untuk dilihat.”

Sedangkan batasan aurat seorang wanita muslimah dengan wanita muslimah lainnya adalah seperti batasan aurat antara lelaki dengan lelaki lainnya yaitu antara pusar dan lutut. Dibolehkan melihat seluruh tubuhnya kecuali kedua bagian tersebut. Hal demikian dikarenakan adanya kesamaan jenis kelamin dan pada umumnya tidak terdapat syahwat diantara mereka. Akan tetapi jika terdapat syahwat dan khawatir memunculkan fitnah maka hal itu diharamkan, demikian pendapat para fuqaha. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 11130)

Dengan demikian diharamkan bagi seorang wanita muslimah memperlihatkan seluruh tubuhnya kepada wanita lainnya, baik ia adalah saudara perempuannya, kawan perempuannya ataupun anak perempuannya.

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا


Artinya : “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (aurat) kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur : 31)

Wallahu A’lam