CIRI KHAS NDAI DOU WERA

SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS DOU WERA ..KAMANE..

KAMANE ADALAH CIRI KHAS ORANG WERA

JADI KAMANE PERLU KITA LESTARIKAN LENGA DOHOE

KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI ADAT DAN BUDAYA KITA.......

WATI SI NDAI COU WALI


Rabu, 18 Agustus 2010

KEMBALIKAN BUDAYA BIMA YANG AGUNG......

Pada dasarnya daerah bima adalah daerah yang cukup kaya akan budaya juga keunikannya cukup khas itulah yang membedakan dengan daerah – daerah lain di bumi nusantara ini, masyarakatnya yang cukup ramah dan sangat menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan. Namun lagi - lagi itu hanyalah sebuah ungkapan lama (lagu lama yang asing dan membosankan bagi kita saat ini), akankah demikian?.
Budaya yang agung yang telah di ciptakan oleh nenek moyang kita dahulu adalah ciri dan identitas bagi generasi penerus yang harus selalu dan tetap kita jaga kemurnianya, namun seiring waktu berjalan, budaya – budaya kita telah di lupakan begitu saja, tanpa kita memikirkan betapa mahal dan bahkan tak ternilai harganya jika kita tetap menjaga dan melestarikan warisan mereka yang agung itu.
Dewasa ini jangankan melestarikan membicarakan dan mengingatnya pun kita sangat ”muak” karena takut di katain JADUL/KUPER, oleh keadaan yang memaksa kita untuk berbohong dan memperkosa kemerdekaan berpikir kita, Sehingga sangat jarang sekali di perkenalkan di muka umum (publik), dan banyak yang mengira bahwa daerah bima merupakan daerah yang tidak mempunyai kekhasan budaya, bahkan generasi penerusnya yang merupakan harapan Dana Mbojo (tanah Bima) juga seakan tidak pernah tahu atau bahasa Ekstremnya menutup mata dan telinga ketika mendengar cerita tentang sejarah dan kebudayaan daerahnya. Inilah yang sebenarnya mejadi pusat perhatian sehinngga menjadi wacana publik agar dpat di gerakkan oleh generati penerusnya, , yang menginginkan atau yang mempunyai kemauan untuk membangun dan melestarikan budaya kita, karena memang pada dasarnya suatu daerah itu akan di hargai dan di segani apabila menghormati dan menghargai sejarah dan budayanya, sebaliknya suatu daerah akan hancur ketika generasi penerusnya meninggalkan budaya dan sejarah para pahlawannya. Karena budaya (cultur) merupakan simbol atau identitas bagi suatu kaum atau suatu bangsa, ketika kita melihat kondisi bima kekinian sangat mengenaskan dan sangat kritis dimana para elit politik dan pemimpinnya hanya disibukkan oleh kepentingan mereka yang menggerogoti dan menghancurkan keperawanan bumi kita, dengan berdalih menyelamatkan rakyat, akan tetapi prakteknya sangat jauh dari kenyataan dilapangan, Inilah sebenarnya yang di rasakan oleh Bima dewasa ini, generasi mudanya tidak lagi memperhatikan budayanya yang sangat agung, yang terjadi hanyalah terbalik 180 % mengikuti perkembangan barat (Westernisasi), pertanyaanya akankah kita terus membiarkannya berlanjut?, akankah kita hanya menjadi penonton yang menanti kehancuran Dana Mbojo yang kita cintai itu?. Kalau tidak menginginkan semua itu terjadi, mulailah dari sekarang kita melakukan perubahan dengan menggembalika prinsip kebudayaan kita yang asli, dan yang menjunjung tinggi nilai dan norma – norma agama.
mai ta ka mbali ku mbojo ma ntoi
“Wati si ndai cou wali”
….saatnya rejuvenasi cultur bima
kita yang agung, oleh generatisi yang
intelek….

1 komentar:

  1. saya sangat sepakat yang kamu tulis ini,
    banyak tulisan-tulisan para sesepuh bima (opini) dengan hal ini.
    tetapi tulisan ini harus dibukukan supaya ada bahan referensi bagi para kaum intelek (mahasiswa) khusus mahasiswa sastra dan budaya.

    BalasHapus