CIRI KHAS NDAI DOU WERA

SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS DOU WERA ..KAMANE..

KAMANE ADALAH CIRI KHAS ORANG WERA

JADI KAMANE PERLU KITA LESTARIKAN LENGA DOHOE

KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI ADAT DAN BUDAYA KITA.......

WATI SI NDAI COU WALI


Senin, 20 Desember 2010

PENTINGNYA VISI & KOMITMEN DALAM HIDUP

Teman – temanku, masyarakat kita sekarang sedang mengidap penyakit kronis yang sangat berbahaya.Penyakit itu adalah tidak memiliki visi dan tidak memiliki komitmen dalam hidup.
Tidak adanya visi dan tujuan dalam hidup, menjadikannya pendek pikiran.Karena pendek pikiran, ia lebih tertarik melakukan hal-hal yang instan sifatnya, yang memberikan kenikmatan sesaat, tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkannya.
Tidak adanya visi menjadikan seseorang tidak komitmen menjalankan nilai-nilai kebenaran.Ia akan terombang-ambing dalam ketidakpastian.Ia tidak memiliki semangat juang untuk sukses dan istikomah dalam beramal.Dua penyakit ini tidak memiliki visi yang jelas dan tidak memiliki kedisiplinan.Dan tidak disiplin menjadi modal awal untuk meraih kegagalan.
Tidak adanya visi dan komitmen akan menyababkan seseorang sibuk beraktivitas.Namun semua yang dilakukannya tidak efektif, dan tidak bernilai tambah, dan hanya membuang-buang waktu.Sebab ia hanya mengerjakan hal-hal yang kurang penting.Mungkin pula aktivitas yang ia lakukan sangat menyenangkan, namun akibat yang ditimbulkannya demikian panjang dan berat.Tidak sebanding antara yang ia dapatkan dengan yang ia korbankan.Karena segalanya dilakukan tanpa arah yang jelas dan perhitungan yang matang.


Demikian pula dengan seorang remaja yang akan tergelincir melakukan maksiat.Karena ia tidak memiliki visi yang jelas dalam hidupnya.Bagaimana membangun keluarga sakinah? Apa akibat yang akan ditimbulkan dari perbuatan tersebut? Semuanya gelap.Ia hanya memikirkan kesenangan untuk waktu itu saja.Ia muslim, namun ia tidak memiliki komitmen dengan nilai-nilai keislamannya.
Seorang pegawai yang tidak memiliki visi dalam hidup dan komitmen terhadap nilai-nilai, maka ia akan bekerja seenak perut, tidak berfikir untuk mengembangkan diri dan bekerja secara profesional.Ia hanya menuntut hak tanpa peduli kewajiban.Tidak heran bila dalam sekejap/singkat, ia akan tergusur oleh perubahan.
Seoarang pejabat yang tidak memiliki visi dalam hidup, komitmennya manjaga amanah rakyat sangat diragukan.Ia akan dengan mudah tergelincir dan meyalahgunakan jabatan untuk memperkaya diri, tanpa peduli akibat yang akan ditimbulkan.
Seorang pedagang yang tidak memiliki visi dan komitmen dalam hidup, akan mudah menipu pembeli.Ia akan manukar kebahagiaan dan keberkahan dengan keuntungan yang banyak.
Karena itu, siapa yang memiliki visi atau tujuan yang jelas dalam hidupnya, lalu berjuang keras menjaga komitmen hidupnya, maka ia akan menjadi manusia disiplin.Dan dengan kesiplinan, gerbang kesuksesan akan segera kita jelang..Wassalam
NURHIDAYATI ARIFAH
AyayaqAdamPapuHajiOcong

Minggu, 12 Desember 2010

Metodologi Sejarah

Narativisme VS Strukturalisme

Ilmu Sejarah adalah ilmu yang menggairahkan, karena ia mengajak manusia untuk memikirkan kembali keberadaannya, sambil bertamasya ke masa silam. Dengan belajar sejarah, kita akan meneruskan peradaban yang sudah ada, tidak memulai kehidupan dari titik nol. Tentu saja, bagi para sejarawan, gairah sejarah tidak hanya terletak sebatas ini. Sejarawan –sebagai orang yang “memproduksi” sejarah-, justru menjadi gairah ketika ia melakukan pencarian terhadap sebuah kebenaran peristiwa sejarah. Mendekati kebenaran bagi sejarawan, adalah sebuah keniscayaan -walaupun hal itu adalah sesuatu yang absurd. Hal ini disebabkan karena “kebenaran” yang ditulis sejarawan berhubungan dengan kenyataan sosial masyarakat. Dengan kata lain, sejarawan bertanggung jawab terhadap seluruh ingatan kolektif yang ada di masyarakat.

Sebagai langkah atau upaya mendekati kebenaran, terdapat proses dialog yang berlangsung antar sejarawan. Masing-masing sejarawan, memiliki cara atau pendekatan tersendiri, dalam menafsirkan kebenaran. Tentunya, hal ini bersandar pada argumentasi yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Narativisme.

Berdasarkan istilah kebahasaan, narativisme berasal dari bahasa latin, narratio yang berarti cerita. Secara umum, jika mendengar kosa-kata ini, yang tergambar adalah kisah yang berlangsung antar penggalan episode satu ke episode lain, dengan eksplorasi alur kronologis yang tak boleh terputuskan. Hubungan antar episode, harus melahirkan seorang tokoh sentral atau tokoh besar. Karena sebuah cerita tak akan menarik, jika semua tokoh yang ada disama-ratakan. Tokoh harus dibuat secara bertingkat, terbatasi sekat-sekat status sosial, tingkat mitologi religiusitas dan sebagainya. Bahkan, Carlyle mengatakan “sejarah dunia ini adalah biografi orang besar.”

Secara umum, definisi narativisme dalam ilmu sejarah tidak jauh berbeda dari pengertian diatas. Namun demikian, berbeda dengan kisah biasa, narativisme dalam penceritaannya juga melalui tahap metode sejarah. Ranke mengatakan bahwa tugas sejarawan adalah menceritakan kebenaran suatu peristiwa apa adanya, dan kebenaran sejarah ada pada dokumen (istilahnya mengenai obyektifitas: “Wie es eigentlich gewesen”). Dengan demikian, sejarawan bertugas untuk menguraikan fakta dalam dokumen secara kronologis sebagai sebuah kesatuan cerita. Ankersmith mengatakan bahwa kisah yang baik mengenai suatu peristiwa adalah kisah yang banyak mengandung detail fakta-fakta. Kendati demikian, narativisme bukan hanya menafsirkan masa silam dan menyusun laporan secara kronologis. Narativisme juga ingin melukiskan sifat-sifat khas bagi suatu kurun tertentu (Ankersmith: 1987).
Dalam narativisme, Aktor memiliki kedudukan penting, karena sejarah berbicara mengenai tokoh, dan tokoh itu harus memiliki kategori yang menentukan perubahan. Sejarah tercipta, karena adanya individu/tokoh yang melakukan sesuatu, karena aktorlah perubahan tercipta. Narativisme akan mencontohkan, bahwa sukar untuk mendefinisikan terjadinya Perang Dunia II, seandainya Hittler tidak dilahirkan ke dunia. Jadi individualisme Hitler, adalah penting untuk menggambarkan terjadinya perang yang menghancurkan kemanusiaan tersebut.

Dengan demikian, kelebihan dari narativisme ialah detail-detail dalam cerita, dan juga mampu menunjukkan jalannya suatu peristiwa sebagai sebuah cerita yang berkaitan. Sebagai karya sastra, tulisan narativisme menjadi suatu kisah yang enak di baca. Apalagi didalamnya ada tokoh sentral dan pembantu, serta figuran. Narativisme juga menarik untuk membangkitkan daya imajinasi.
Kelemahan Narativisme

Narativisme memiliki kelemahan sebagai berikut:
1. Narativisme dianggap selalu berbicara mengenai orang besar, padahal sejarah juga mencakup hal-hal yang kecil. Individu dilihat sebagai makhluk yang kreatif dan mampu melakukan perubahan dengan sendirinya, padahal individu bukanlah sesuatu yang given. Individu muncul sebagai proses adaptasi terhadap ekologinya. Hitler, muncul dengan fasisnya harus dijelaskan dari sisi lain, bahwa saat itu Jerman dalam posisi terhinakan karena PD I. Dan untuk itu Hitler memerlukan kepercayaan diri bagi bangsanya, jalannya yaitu dengan praktek rasial.
2. Narativisme hanya menjelaskan sejarah atas dasar fakta yang ada pada dokumen. Padahal banyak kebenaran yang luput dituliskan, dan hal ini penting untuk menjelaskan suatu peristiwa. Dokumen juga memiliki banyak kelemahan, ketika ditulis, hal-hal yang ada dalam dokumen sudah melalui tahap seleksi. Karenanya, ia harus dipahami sebagai suatu karya yang disusun berdasarkan selera dan kepentingan penulisnya. Kemudian kelemahan lain dokumen, yaitu karena ia diproduksi oleh suatu institusi. Terdapat kecenderungan, bahwa institusi hanya akan menceritakan sesuatu yang baik bagi dirinya.
3. Narativisme menekankan pemahaman literal, artinya hanya menggunakan data dokumen sebagaimana adanya. Narativisme menekankan hubungan sebab-akibat, tanpa melihat alternatif pilihan yang lain. Tidak mencari “sesuatu” yang berada dibawah permukaan. Ketika bercerita mengenai perlawanan Pitung, narativisme hanya melihat apa dan bagaimana jalannya perlawanan. Tanpa mau melihat bahwa Perlawanan Pitung, muncul dari sisi mentalitas kaum betawi-santri, klas sosial dan faktor-faktor lainnya.

Strukturalisme
Istilah strukturalisme identik dengan Levi Strauss dan Annalles School. Tradisi ini muncul sebagai kritik terhadap pendekatan narativisme yang dianggap terlalu memanjakan aktor. Mazhab struktural menekankan bahwa seorang tokoh besar tidak lahir dan berkembang dalam ruang hampa, melainkan ia hadir dalam konteks struktur sosial tertentu. Mazhab struktural memaparkan bahwa struktur sosial dapat terbentuk karena pengaruh geografis. Singkatnya, seorang tokoh yang berperan dalam suatu peristiwa sejarah dipengaruhi secara dominan oleh determinan fisik. Contoh: seorang tokoh yang egaliter pada umumnya lahir di bentang alam pesisir dan seorang tokoh yang hierarkis pada umumnya lahir di bentang alam pedalaman atau pegunungan yang terisolasi.

Dalam strukturalisme yang ditekankan justru adalah struktur bukan manusia. Struktur membutuhkan elemen (individual/manusia), tetapi itu hanya sebagai bagian dari hukum atau aturan yang berlaku. Bagaimanapun, setiap tindakan individu pada hakekatnya dilandasi norma-norma yang berlaku pada masyarakatnya. Manusia tidak bisa menjadi individu, kecuali dalam lingkungan sosialnya.(Leirissa: 2002). Jadi sadar atau tidak, apa yang dilakukan manusia tidak bisa lepas dari struktur. Karenanya penjelasan teoritik dan analitik terhadap apa yang dilakukan harus diurai dalam konteks struktur. Untuk itulah seorang sejarawan hendaknya tidak hanya memahami fakta-fakta suatu peristiwa, melainkan juga harus memahami ilmu-ilmu bantu/teori-teori sosial untuk membedah sebuah struktur peristiwa.
Klaim kerja strukturalisme, mengatakan bahwa realitas harus dimaknai sebagai misteri yang harus dicari, karena ia hanyalah fenomena/tampakan. Dengan demikian sebuah realitas adalah suatu yang harus dilihat secara abstrak, dan dijelaskan sebagai sebuah fenomena. Levi Strauss, berpendapat bahwa struktur adalah konsep cara berfikir manusia yang elementer, dan karenanya bersifat universal. Untuk itu yang penting ialah bagaimana kita memahami cara berfikir simbolik pada manusia.

Menurut Lloyd (1987), strukturalisme diperkenalkan dalam berbagai bidang pengetahuan oleh beberapa tokoh ternama, seperti: Ferdinand Saussure dalam bidang linguistik, Emile Durkheim dalam sosiologi, Karl Marx pada bidang ekonomi-politik dan sejarah serta Sigmund Freud dalam bidang psikologi.

Dalam bidang psikologi atau juga mentalite, strukturalisme mendapat tempat pada pemikiran Annales School, yaitu Lucien Febvre, March Bloch, yang berlanjut pada Fernand Braudel. Bagi mereka pekerjaan sejarawan adalah meneliti lingkungan sosial yang menjadi bekal mentalnya, bukan pada hubungan antar individu an sich. Buku karangan Febvre mengenai religiusitas seorang pengarang perancis abad ke-16, Rebelias, adalah contoh yang menarik. Dalam buku ini, Febvre menunjukkan bagaimana alam pikiran manusia pada abad-16 demikian diresapi keyakinan religius, sehingga suatu atheisme konsekuen mustahil ada dalam iklim ini.Kaum Marxis, juga terpengaruh strukturalisme. Althusser, misalnya mengatakan bahwa individu hanyalah sub-ordinat dari system dan bekerja menurut system yang berlaku. Dengan demikian untuk melihat dominasi, kita tidak hanya harus melihat kepada setiap struktur yang berlaku formal. Justru struktur yang sebenarnya “bermain” pada setiap ruang, seperti ekonomi, politik, budaya, kepercayaan dan sebagainya. Jadi, struktur tidak harus dilihat sebagai suatu yang hegemonic, atau terlihat sebagai suatu kekuatan yang besar, seperti suatu kekuatan birokrasi politik.
Dengan demikian, kelebihan strukturalisme terletak dari cara pendekatan ini mengungkapkan sesuatu yang tak-terlihat, yaitu pada analisa prosesualnya. Strukturalisme juga jeli, dalam melihat lingkungan sebagai hal yang penting melahirkan suatu perubahan. Hasilnya, seorang sejarawan artinya juga harus menjadi atau setidaknya memahami teori-teori sosial.

Kelemahan Strukturalisme
Strukturalisme memiliki kelemahan sebagai berikut:
1. Struktur sosial yang sesungguhnya tidak sanggup membangun hubungan kausal yang sebenarnya sangat dominan dalam ilmu sejarah, tetapi hanya hubungan “quasi-causal”. Struktur sosial hanya ada bila “dibuat” oleh individu atau kelompok sosial. Dengan demikian struktur sosial sesungguhnya tidak bisa menjadi kausa dari tindakan individu atau kelompok sosial. Padahal menentukan kausalitas adalah tugas utama dari ilmu sejarah.
2. Sejarah structural tidak bersifat prosesual. Dalam hal ini yang dipelajari lebih menekankan struktur sosial yang amat panjang jangkauannya, bukan perubahan dari satu struktur sosial ke struktur sosial lainnya. Dengan demikian, kerja strukturalisme menjadi sesuatu yang spekulatif dan metafisik. Celakanya lagi, apabila kecenderungan ini terlalu dipaksakan, akan mengakibatkan pembunuhan terhadap fakta-fakta suatu peristiwa.
3. Strukturalisme melihat manusia sebagai obyek pasif, yang tidak berbuat apa-apa atau memiliki kreatifitas untuk berubah. Strukturalisme hanya beranggapan bahwa struktur adalah sesuatu yang baku. Padahal realitasnya banyak perubahan yang muncul justru karena manusia bersikap kreatif, yaitu ingin merombak struktur. Ketika sebuah struktur dianggap tidak lagi menguntungkan, maka muncul keinginan individu secara kolektif untuk merubah struktur, sehingga terjadilah perubahan. Dan strukturalisme tidak mampu menjawab penjelasan ini.


Referensi
Ankersmith, Refleksi Tentang Sejarah: Pendapat-pendapat Modern tentang Filsafat Sejarah, Jakarta: PT Gramedia, 1987.
Leirissa, R.Z. Metodelogi Sejarah, diktat kuliah (tidak diterbitkan).
Lloyd, Christopher. Explanation in Social History. London: Blackwell, 1987.
________________. The Struktures of History, London: Blackwell, 1993.


oleh RizQi D Fadzrina pada 11 Desember 2009 jam 15:48

"sekedar renungan"

kita harus mengenang org yg paling berjasa dalam hidup ini
yg kian hari kian kerut di wajahnya kian banyak dan kian hari kian tua
sembilan bulan kita menhisap darahnya di dalam perut mual,makan sulit,muntah setiap waktu
tetapi tetap tersenyum karena bahagia di perutnya telah hadir diri kita
sembilan bulan berdiri sulit berjalan berat berbaring sakit
tapi tetap tersenyum dan membelai karena menyangka akan lahir anak yg shaleh dan memuliakannya.
ayah kita banting tulang peras keringat mencari nafkah agar kita menjadi janin yg sehat.
saat kita terlahir kedunia ibu mengerang sakit tiada terperi,berjuang antara hidup dan mati.
jika kita terlahir bersimbah darah,berderai air mata,berkuah keringat ,sakit tiada tara.
tapi ibu tetap tersenyum di bawah lelehan air mata bahagia menatap kita
dihitungnya satu persatu jari kita didekap dan dikecupnya mungkin ibu menyangka bahwa kita anak yg tau balas budi sementara bapak kita berhutang kiri kanan agar kita bisa selamat.
waktu kita bayi kitalah yg mengencingi wajah dan mengotori tubuhnya
siang malam menunggui kita apalagi ketika kita sakit hampir tak tidur semalaman
tak rela seekor nyamukpun menggigit diri kita.mungkin ibu menyangka bahwa kita akan menjadi anak yg bisa membahagiakannya
semakin besar kita semakin merepotkan
waktu akan bersekolah ibu bapak pontang panting mencari hutang agar kita punya sepatu ,buku tas dan seragan seperti yg org lain,walaupun mereka harus mengurangi makan ataw menjual pakaiannya.agar kita tetap bersekolah,benar2 menguras tenaga ,harta dan pikirannya dan mungkin orang tua kita jadi berlumur dosa karena ingin kita tetap bersekolah.
semakin besar mata kita semakin melotot daripada menatap kasih sayang
semakin besar kata2 kita lebih banyak mengiris hati daripada memuliakannya
pintu kita banting ,terkadang kita menganggap org tua kita sekedar pembantu terkadang kita menghinanya ..apa yg kita lalukan pada keduanya ...air susu dibalas dgn air tuba,betapa jarangnya kita menyapa org tua kita dgn lembut dan kasih sayang...betapa jarangnya air mata ini meleleh mendo'akan keduanya.
padahal siapa tau tdk lama lagi keduanya akan pulang kepada ALLAH...
andaikata tubuhnya sudah terbujur kaku ajal sudah tiba,kita tdk lg mendengar suaranya
andaikata kedua org tua kita sudah dibungkus kain kafan,kita tdk akan lg bisa melihat wajahnya dan tidak lagi bisa mencium tangannya
andaikata ibu bapak kita sudah ada diliang lahat,hanya tinggalannya yg bisa kita sentuh,kamarnya sudah kosong hanya tinggal pakaiannya....sampai kapankah kita akan menyakiti org tua kita!!
tega kah kita melihat ibu bapak kita disiksa di alam kubur,menolong nolong menanti do'a anaknya padahal anaknya durhaka tidak pernah sampai do'a.
tega kah kita melihat orang tua kita terbenam di dalam api jahanam ,terurai ususnya meletus kepalanya padahal anaknya di berikan kemampuan untuk menjadi jalan keselamatan klau kita shaleh.
YA ALLAH...wahai yg maha mendengar ampuni kedurhakaan kami kepada ibu bapak kami.
YA ALLAH...ampuni jikalau selama ini kami jarang membahagiakannya
YA ALLAH ...ampuni jikalau kata2 kami sering melukai hatinya
YA ALLAH...ampuni jikalau kami sering mendzalimi dan menyengsarakannya
selamatkan org tua kami YA ALLAH dan ampuni dosa2nya,muliakan sisa umurnya dan jadikan akhir hayatnya husnul khatimah....amiiin....!!!

Loving "FATHER"

Suatu ktka, sorg ank wnta brtnya kpd ayahnya, tatkala tanpa sngja dia mlht ayahnya sdg mngusap wjhnya yg mulai brkerut dan badannya yg bungkuk di srtai suara batuk2.

Ank wanita itu brtanya pd ayahnya, "Ayah, mngapa wjh ayah kian berkerut dan bdn ayah kian bungkuk?
ayahnya mnjawab: "sebab aku laiki2 nak." itulah jwbn ayahnya. anak wanita itupun bergumam: "aku tak mngerti ayah". Jwbn ayanya itu mmbuatnya tercenung dan penasaran, ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelai dan di tepuknya bahu ank wanita itu kmudian berkata: "anakku, kau memang blm mngerti tentang laki2." Bisikan ayahnya itu membuatnya bertambah bingung, karna penasaran, diapun menghampiri Ibunya lalu bertanya: "Ibu, mengapa wjh ayah mnjadi berkerut dan badannya bungkuk?" Ibunyapun menjawab: "Anakku, seorg laki2 yg bertanggung jwb trhdp keluarganya memang akan mengalami hal demikian." hanya itu jwbn sang bunda, tetapi anak wanita itu msh penasaran dan blm puas dgn jwbn trsbt. Hingga pd suatu mlmdia bermimpi.

Dlm mimpinya itu, dia mndngr suara yg sngt lembut namun jls skli kata2 yg terdngr, dan kata2 itu adalah rangkaian klmt dari jwbn ats rasa penasarannya slma ini.
" Saat Ku-ciptakan laki2, Aku membuatnya sbg pemimpin dlm keluarga srta sbgai tiang penyanggadari bangunan keluarga, Dia akn senantiasa akn menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa nyaman, teduh dan terlindungi."
" Ku-ciptakan bahunya yg kekar dan berotot untk membanting tulang menghidupi slrh keluarganya"
" Ku-beri kemauan kpdanya agr sllu berusaha mencari nafkah yg berasal dari tetesan keringatnya sendiri yg halal dan bersih, agar keluarganya tdk terlantar, walaupun mungkin dia mendapat cerca'an dari ank2nya yg tdk puas ats hasil jeri payahnya itu."

" Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yg akn membuat dirinya pantang menyerah. Demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup dan kedinginan karna tersiram hujan srta terterpa hembusan angin. Dia rela tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya . Yang sllu dia ingat adalah di saat semua orng menanti kedatanganya dan mengharap hasil jerih payah darinya."

" Ku-berikan kesabaran, ketekunan dan keuletan yg akn membuat dirinya sllu berusahamerawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hdpnya dia di terpa keletihan dan kesakitan."
"Ku-beri perasaan keras dan gigih untk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya dlm kondisi dan situasi apapunjg.pdhl ksh syngnya itu pula yg memberikan perlindungan rasa aman pd saat ank2nya tertidur lelap, sentuhan perasaannya itulah yg memberikan kenyamanan bila saat sdng menepuk2 bahu anaknya agr sllu slng menyayangi dan mengasihi sesama saudara."

" Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan pdnya utk memberikan pengetahuan dan menyadarkan bahwa istri yg baik adalah istri yg setia terhadap suaminya. Istri yg baik adalah yg sllu menemani dan bersama2 menghadapi perjalanan hdp baik suka maupun duka, walaupun sering kali kebijaksanaanya itu akn menguji setiap kesetiaan yg di berikan kpda istrinya, agr ttp berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."
" Ku-berikan kerutan di wajahnya, utk menjadi bukti bahwa laki2 itu senantiasa berusaha sekuat daya pikir dan tenaganya utk mencari dan menemukan cara agr keluarganya bs hdp bahagia. Badannya yg bungkuk adalah bukti bahwa sbg laki2 yg bertanggung jawab trhdp slrh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya, demi kelangsungan hdp keluarganya."

" Ku-berikan kpda laki2 tanggung jwb penuh sbg pemimpin keluarga, sbg tiang penyangga, agr dpt di pergunakan dgn sebaik2nya dan hanya inilah kelebihan yg di miliki laki2.."

Terbangunlah anak wanita itu, dan segera berlari, berlutut serta berdo'a. Setelah itu diahampiri ayahnya yg sdng berdo'a pula.
ketika ayahnya berdiri, anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan ayahnya.

" AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBAN MU AYAH..."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, sgala cipta'an Tuhan yang begitu Agung, tetapitak satupunyang dapat menandingi keindahan tanganmu Ayah. . .

=> All Father...
" jika temen2 mencintai ayah dan skrng merasa sbg seorng ayah, krm kan cerita ini kpda orng lain, agr sluruh orng di dunia ini dpt mencintai dan menyayangi ayahnya..

=" I dedicate this story for my beloved father H.ASWAD MAHMUD, for my young brother SYAIFUL ANHAR MUBAROQ, MISKUL JANNATUL MA'Wa & MAJDIN NUR RAHMAT"=
Me and my Father, love U dad...