CIRI KHAS NDAI DOU WERA

SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS DOU WERA ..KAMANE..

KAMANE ADALAH CIRI KHAS ORANG WERA

JADI KAMANE PERLU KITA LESTARIKAN LENGA DOHOE

KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI ADAT DAN BUDAYA KITA.......

WATI SI NDAI COU WALI


Rabu, 06 Juli 2011

KRONOLOGIS PERMASALAHAN DEMO ANARKIS MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 17 FEBRUARI 2010

1 Juni s/d 15 September 2007
Universitas Muhammadiyah Mataram membuka beberapa program study baru yang di ajukan dalam satu proposal pengajuan, yakni D3 Kesehatan, Fakultas Hukum, Pendidikan Fisika dan dua program study yang kemudian bermasalah yakni Sejarah dan Matematika yang di brosur di tulis berstatus izin operasional yang sebenarnya tidak ada izin (brosur terlampir). Untuk Program Studi Sejarah di terima pada : TA. 2007/2008 (Angkatan pertama) berjumlah sekitar 107 mahasiswa, pada TA. 2008/2009 (Angkatan ke Dua) berjumlah 110 mahasiswa, dan TA. 2009/2010 (Angkatan ke Tiga) berjumlah sekitar 120 Mahasiswa. (data mahasiswa terlampir)
Untuk Program Studi Matematika di terima pada : TA. 2007/2008 (Angkatan pertama) berjumlah sekitar 21 mahasiswa, pada TA. 2008/2009 (Angkatan ke Dua) berjumlah 47 mahasiswa, dan TA. 2009/2009 (Angkatan ke Tiga) berjumlah sekitar 66 Mahasiswa. (data mahasiswa terlampir)
Pengusulan Program Studi baru ini dilakukan saat Rektor Drs. Imam Hidayat menjabat, yang kemudian menetapkan tim penyusun proposal program studi baru (Data SK Terlampir). Namun Rektor Imam Hidayat meninggal di tengah masa tugasnya dan digantikan oleh Plt. Rektor Drs. Samsudin Anwar (Ketua PWM NTB saat itu) yang telah ditunjuk oleh PP Muhammadiyah untuk meneruskan visi dan Misi lembaga sampai terpilihnya Mukhlis sebagai rector namun kemudian dengan intrik tertentu justru H. Agusfian Wahab, SH. yang naik sebagai Rektor 2008-2010, (SK PPM Terlampir).
Pada saat Drs. Syamsudin Anwar memimpin sebagai Rektor Plt., tim menuai beberapa keberhasilan dalam mengurus izin, diantaranya izin Diploma 3 Kesehatan, Izin Fisika dan Fakultas Hukum. Namun sejak naiknya Agusfian Wahab sebagai Rektor dan H.Suwardie, AH, SH, MPH sebagai Dekan FKIP yang kemudian mengambil alih dan merombak total struktur tim serta memasukkan Drs Hafid (ketua Prodi Sejarah) untuk mengurus proposal pengusulan Ijin, ketiganya dianggap tidak berkompeten serta kurang serius sehingga proses perizinan tersendat dan tidak ada perkembangan selama hampir tiga tahun belakangan ini.(SK tim yang baru hingga kini tidak ada atau belum kami dapatkan)
Pada saat Dekan Zaini Bidaya, SH. Mahasiswa sejarah mengadakan audiensi sebanyak 2 kali dan mahasiswa hanya menerima janji- janji, mereka berkelit dengan dalih kejamnya kehidupan Jakarta dalam mengurus Ijin. Kemudian Zaini Bidaya SH turun dari jabatannya dan digantikan Drs. Ahmad Djunaidi (tanpa restu PPM/PWM melainkan restu dari Rektor), dalam kondisi ini mahasiswa mengadakan audiensi 1 kali dan janji hampa terlontar kembali hingga naiknya dekan baru yakni H. Suwardie, AH, SH, MPH
Ketika Rektor Agusfian Wahab masih di Jakarta, Dekan menghubungi Rektor bahwa Mahasiswa sejarah dan matematika ingin mengadakan audiensi dengan Rektor dan di setujui oleh Rektor, di samping itu Dekan FKIP mengatakan kepada mahasiswa sejarah dan matematika melalui HMPS-nya masing – masing dan BEM FKIP bahwa Dekan mengundang mahasiswa untuk beraudiensi dengan Rektor pada hari Rabu, 3 Februari 2010 (mahasiswa dalam kondisi Ujian Semester hari ke tiga). Setelah informasi itu di sebarkan kepada mahasiswa sejarah dan matematika, kami pun mahasiswa menyusun rencana atas dasar permintaan keprodi Sejarah (Drs. Hafid) bahwa “kalian harus susun rencana dan strategi untuk menghadapi Rektor dan kalian harus menyatakan bagaimana supaya gerakan ini adalah gerakan terakhir kita, ya atur sendirilah sesama kalian”.
Selasa 2 february 2010
Pukul 16:17 – 18:20 Mahasiswa membahas setingan audiensi yang rencananya akan di adakan besoknya pada tanggal 3 february 2010 bertempat di Lapangan rektorat di hadiri oleh kurang lebih 15 mahasiswa. Setingan berisi apa saja yang menjadi tuntutan mahasiswa sejarah dan matematika, setingan di lanjutkan di lapangan basket pada pukul 20:24 – 23:40
Rabu 3 February 2010
Pukul 08:50 – 14:47 Hari ketiga ujian semester namun mahasiswa sejarah dan matematika mengikuti Audiensi terkait izin operasional mereka di auditorium rektorat yang dimediasi oleh Dekan FKIP berakhir dengan pecahnya kaca jendela timur rektorat dan kericuhan mahasiswa dengan satpam.
Pukul 13:37 Empat orang mahasiswa di utus ke ruang rektorat, terjadi penandatanganan perjanjian antara Rektor(Agusfian Wahab,SH), Dekan FKIP (H. Suwardi, SH), kepala program study sejarah (Drs. Hafid), kepala program study matematik (Drs. Indrajaya), ketua HMPS sejarah (Wawan Indrawan), ketua HMPS matematika (Ikhwan), disaksikan dua orang Mahasiswa lainnya yakni Edy Kurniawansyah (mahasiswa sejarah) dan M. Saiful (korlap aksi). Perjanjian tersebut terdiri dari tiga poin dengan substansi : Rektor berjanji pasti izin operasional akan keluar antara tgl. 13-15 February 2010, Lembaga dan mahasiswa akan musyawarah tentang kemaslahatan semester V dan III, dan apabila ijin tidak ada para pimpian akan menandatangani surat tuntutan mahasiswa (surat Tuntutan Terlampir). Isi surat tuntutan yakni pihak Universitas akan mengganti rugi sejumlah seratus juta per mahasiswa jika izin operasional tidak keluar
Terjadi jumpa pers (sepuluh orang pers) di ruangan rapat rektorat yang dimana Rektor mengalihkan isu izin operasional program study menjadi isu KTM plus ATM dan dosen yang jarang masuk.
Sabtu 6 February 2010
Mahasiswa berusaha agar semesteran terakhir yang terjadi hari ini ditunda hingga menjelang tanggal 13 february 2010(hari akan keluarnya izin prodi) karena biasanya selesai semesteran banyak mahasiswa yang pulang kampung. Jadi tujuan aksi ini yaitu mempertahankan masa mahasiswa hingga tanggal 13. Namun aksi itu berhasil digagalkan dan mendapat perhatian Dekan dan Keprodi dengan pernyataan keprodi “Jangan kalian melakukan aksi itu tanpa sepengetahuan saya karena nanti saya dan Dekan bisa di tangkap polisi”
Sabtu 13 February 2010
Mahasiswa mengadakan mimbar bebas (orasi) di kampus yang di dukung oleh BEM-U dan DPM-U, orasi berlangsung dari kampus FKIP hingga Rektorat dan mahasiswa meminta Rektor bersama jajarannya bertemu untuk beraudiensi guna meninjau keputusan Rektor yang akan berangkat ke Jakarta, keputusan ini dipertanyakan oleh mahasiswa, ini adalah bentuk alibi hukum Rektor untuk lari dari tanggung jawab tentang kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi di kampus pada tgl 15/02/2010. Rektor menjawab “kita tidak tinggal diam dan kita berusaha lewat hubungan telepon dengan orang pusat”. maka oleh mahasiswa mengatakan “Ayahanda Rektor kenapa harus lewat telepon dan bukankah itu mengurangi nilai kesopanan terhadap para pimpinan Dirjen Dikti, dan ketika langsung ke kantonya pun kita tidak bisa mendapatkan harapan kita, apalagi via telphon”. Dan audiensi itu, yang lebih ditekankan oleh mahasiswa adalah siapa yang akan menandatangani isi surat tuntutan mahasiswa yang telah disepakati tanggal 03 february 2010 apabila Rektor ikut juga ke Jakarta, maka Rektor menjawab “kita akan membuat surat tugas sementara PR III sebagai Pimpinan di UM.Mataram selama kami (Rektor, PR I dan PR II) berangkat mengurus izin”, audiensi selesai karena permintaan Rektor untuk mengakhirinya, mengingat ada rapat dengan para pimpinan (PR I, PR II, PR III, para Dekan Fakultas, dan BPH) di ruang rapatnya, permintaan tersebut disetujui oleh mahasiswa tetapi surat mandat kepada PR III sebagai Rektor harus diberikan kepada mahasiswa dan Rektor juga menyetujuinya, tetapi Rektor tidak menempati janjinya.
Ahad 14 February 2010
Rektor berangkat mengurus izin ke Jakarta bersama beberapa pejabat.
Senin 15 February 2010
Mahasiswa berkumpul menunggu hasil dan menduduki gedung rektorat (menginap di kampus)dengan meminta PR III juga mendampingi mahasiswa, isu yang berkembang Rektor akan pulang malam ini dan akan langsung menemui mahasiswa, mahasiswa menunggu hingga pukul 24:00 apabila terjadi hal yang tidak sesuai kesepakatan maka PR III atas nama Rektor harus menandatangani surat tuntutan mahasiswa. Namun ternyata PR III jatuh sakit dirumahnya karena Rektor memerintahkan “PR III tidak boleh pergi ke kampus dan jangan menadatangani surat itu, karena kita sudah meminta Rekomendasi Pak Amin Rais agar ijin Operasional itu dapat kita bawa”.
Selasa 16 February 2010
Sore hari ba’da ashar mahasiswa bertemu dengan PR III dan karena desakkan mahasiswa PR III menyatakan izinnya kemungkinan sudah ada namun saya diminta untuk merahasiakan hasilnya, usaha untuk merahasiakan hasil ini memancing kekesalan mahasiswa dan mahasiswa mengambil kesimpulan kemungkinan Rektor gagal. kemudian mahasiswa merancang untuk melaksanakan aksi keesokan harinya. Dalam setingan aksi terdapat rencana pembakaran keranda.
Rabu 17 February 2010
09:02 Aksi dimulai dengan do’a yang dipimpin saudara Habib dan Mukhlis Syuaib selaku Kordinator Lapangan (KORLAP) Aksi kemudian mimbar bebas (orasi) oleh Kasman dan Ruslan di FKIP. Massa aksi bergerak membawa keranda ke gedung rektorat sambil mendengarkan orasi dari saudara M. Saiful (TOMY) yang sempat berhenti di FISIPOL untuk berorasi sebentar dan perjalanan menuju gedung rektorat dilanjutkan kembali, begitu massa aksi sampai di depan gedung rektorat tanpa ada komando dan diluar setingan aksi rupanya ada oknum masa aksi yang berlaku anarkis dan tidak dapat menahan amarah sehingga memecahkan dua kaca pintu utama sebelah barat gedung rektorat, sedang sebagian masa aksi masih berada di bagian utara gedung rektorat karena panjangnya barisan masa aksi. Masa aksi dapat ditenangkan kembali atas kendali korlap meski masa aksi sempat berlarian kearah barat dari gedung rektorat karena menduga ada mahasiswa yang di serang satpam.
Orasi di depan rektorat disampaikan oleh Kasman selaku sekertaris jenderal BEM-U dan Mahayudin selaku Presiden Mahasiswa dengan tuntutan di pernyataan sikap yakni turunkan Rektor terkait Rektor Agusfian wahab yang S1 reshaffel PR I dan PR II dengan memposisikan jabatan sesuai keahlian dan tidak rangkap jabatan, menyegerakan KTM+ATM mahasiswa transparansi terkait manipulasi data Borang, PHKI, serta kuliah weekend (sabtu-ahad) yang di duga illegal dan kampus jauh di Lombok Tengah, Sumbawa, dan Bima. Pada hakikatnya masalah utamannya yang di persoalkan oleh mahasiswa adalah kasus Sejarah dan Matematika yang belum ada ijin operasional namun mahasiswa masih belum berani membongkar isu yang sebenarnya karena ancaman serta doktrin pihak kampus selama ini, dan tanpa mengangkat isu sebenarnya mahasiswa dan pihak kampus telah sama – sama telah paham dari aksi tersebut.
Selanjutnya masa aksi membentuk lingkaran di lapangan depan gedung rektorat kemudian membakar keranda disertai doa dan orasi oleh saudara Ruslan. Setelah itu Masa bergerak kembali kearah timur menuju BTN pagesangan timur untuk evaluasi aksi dan kemudian membubarkan diri secara tertib.
Kamis 18 February 2010
Berita di media elektronik dan cetak terfokus pada anarkisme mahasiswa tanpa melihat latar belakang dari tindakan anarkis tersebut, serta sosialisasi mengenai ancaman pihak kampus tentang akan ditindaknya mahasiswa secara hukum. Mahasiswa sudah tidak peduli dengan opini umum dan apa yang akan terjadi, mahasiswa hanya menginginkan kejelasan status mereka.
pukul 10:00 Audiensi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM), Badan Pelaksana Harian (BPH), Dekan FKIP dan Keprodi Matematika di kantor BPH sambil menunggu hasil tim yang berangkat ke Jakarta.
Sekitar pukul 12:00 Rektor datang bersama Keprodi Sejarah, turun dari kendaraan dinasnya dan langsung mengatakan “siapa mau perang ayo kita perang” demikianlah bahasa pertama yang di keluarkan oleh pimpinan universitas muhammadiyah (Rektor) pada saat itu.
Mahayudin (Ketua BEM) dan Kasman (Sekjen BEM) meminta maaf atas pengerusakan mahasiswa yang diluar perkiraan dan di luar setingan aksi kepada pihak – pihak yang hadir saat itu, pertemuan berakhir pukul 12:23. Rektor marah – marah karena tingkah laku mahasiswa dan mengatakan izin sudah ada, ternyata itu hanyalah surat izin pertimbangan dari dikti yang masih sangat mengecewakan mahasiswa. Surat itu berisi pernyataan bahwa program study sejarah dan matematika masih belum boleh membuka pendaftaran atau menerima mahasiswa baru, karena masih banyaknya kekurangan yang belum bisa di lengkapi oleh pihak kampus sendiri, salah satu isi surat ijin pertimbangan yang dimaksud adalah dosen S2 5 (lima) orang untuk Prody sejarah dan 4 (empat) orang untuk Prody Matematika.
BAP di masukkan ke Polsek Mataram atas nama pelapor Anto (satpam kampus).
Jum’at 19 February 2010
Media memberitakan bahwa berdasar keterangan satpam kampus sebagai saksi sudah ada calon tersangka atas pemecahan kaca tsb, Kapolsekta Mataram AKP Arief Yuswanto mengatakan identitas pelaku telah di kantongi dan akan di jerat pasal 406 KUHP.
Sabtu 20 February 2010
Media memberitakan bahwa setelah sebelumnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Mataram Rektor Agusfian Wahab juga datang langsung dan melaporkan kasus ini ke Polres Mataram. Dia menyatakan permintaan maaf mahasiswa tidak akan mempengaruhi proses hukum.
Ahad 21 February 2010
Sekali lagi kembali melalui media di beritakan bahwa atas pecahnya dua kaca pintu rektorat sembilan mahasiswa atas nama (MUKHLIS SUAYIB, M. SAIFUL/TOMY, ADY ARDYANSYAH, MARWAN, KASMAN, MAHAYUDIN, TAUFIK, WAWAN INDRAWAN, A. KADIR) selain akan dituntut secara pidana juga akan di tuntut secara perdata sejumlah 1 Miliar.

Senin 22 February 2010
Sebagai jawaban atas tuntutan Rektor, Mahasiswa merencanakan akan mengadakan gerakan penggalangan koin 1 M. Namun karena tersebar isu akan ada pertemuan besar kembali antara pihak kampus, PWM, BPH, dan Mahasiswa yang akan dimediasi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah pukul 10:00 pagi hari ini. Mahasiswa tidak jadi menjalankan rencananya. Namun ternyata yang hadir dalam pertemuan itu hanyalah Ketua BEM, Sekjen BEM, dan Dekan FKIP bersama Alam(mediator), karena melihat tidak ada itikad baik, mahasiswa yang menunggu di bawah gedung rektorat menganggap mediasi tersebut gagal dan menjalankan gerakan penggalangan koin 1 M. di kampus.
Selasa 23 February 2010
Karena gerakan penggalangan koin 1 M ini di beritakan di koran dan mendapat dukungan dalam bentuk opini oleh Hasan Masat tokoh ternama dari LSM Lesa Demarkasi. Ayahanda PWM kecewa dan marah, mahasiswa di tuduh membawa kasus ini keluar lembaga dengan melakukan konsolidasi dengan orang di luar lembaga padahal mahasiswa sama sekali tidak tahu menahu mengenai opini yang diberikan Hasan Masat. Sejak dahulu mahasiswa hanya bereaksi atas aksi – aksi yang dilakukan kampus. Rektor memerintahkan kepada bawahannya dan seluruh civitas akademika untuk tidak memberikan dukungan kepada mahasiswa serta gerakan koin 1 M nya dalam bentuk surat himbauan (surat himbauan terlampir).
Karena akan ada usaha mediasi kembali oleh pihak Angkatan Muda Muhammadiyah hari jum’at depan, mahasiswa menghentikan gerakan penggalangan koin 1 M.
Kamis 25 February 2010
21:00 – 01:00 pertemuan antara Angkatan Muda Muhammadiyah dan Mahasiswa sebagai bentuk persiapan audiensi keesokkan harinya. Alam (Anak Ketua PWM) yang memimpin / pencetus usaha mediasi meminta mahasiswa untuk menyerahkan surat dengan tidak melakukan tindakkan apapun, tanpa ada jaminan dukungan pada gerakan mahasiswa jika audiensi gagal. (kesepahaman gagal)
Jum’at 26 February 2010
Kampus sibuk dengan pembekalan mahasiswa KKN, termasuk Ketua dan Sekjen BEM juga mengikuti pembekalan audiensi kembali gagal di lakukan.
Senin 1 Maret 2010
Empat orang mahasiswa di panggil ke Polres Mataram sebagai saksi yaitu (Mahyudin, Kasman, Mukhlis Syuaib, dan Kadir) tampaknya pihak kampus serius dengan tuntutannya kepada mahasiswa.
Sabtu, 13 Maret 2010
Seorang mahasiswa bernama Arif Muliadin alias Cinta (sekarang jadi ketua IMBI MATARAM) diminta keterangan sebagai saksi.
Senin, 22 Maret 2010
Seorang mahasiswa bernama Taufik berstatus tersangka di minta untuk menghadiri sidang, yang dimana surat di titip di FKIP entah tanggal berapa, dan surat tersebut belum diterima saudara Taufik.
Kamis, 23 Maret 2010
Saudara taufik kembali diminta untuk menghadiri sidang untuk kedua kalinya, namun yang bersangkutan posisinya di luar kota (pulau Sumbawa/WERA BIMA). Dan yang bersangkutan belum mengetahui perihal pemanggilan tersebut.
Dan akhirnya pihak kampus mencabut kembali tuntutannya..... bersambung....

Marwan Galle ardath/ story... the history....

KASIH SAYANG YANG ABADI

Maafkan aku Ibu ,Bapak
Maafkan aku kalau selama ini aku menentang kalian
Maafkan aku kalau selama ini aku tidak mendengar perkataan kalian
Maafkan aku jika selama ini aku membentak kalian,memaki kalian.berkata kasar
Walaupun begitu kalian tetap memaafkanku,menyayangku dan disetiap do’a kalian selalu menyebut namaku

Terima kasih Ibu,Bapak kalian sudah menyayangiku dengan kasih sayang kalian yang tulus dan abadi selamanya
Terima kasih ibu,engkau telah merawatku tampa kenal lelah,melahirkanku kedunia ini dengan memperjuangan nyawamu.
Terima kasih Bapak engkau telah membimbingku,membanting tulang untukku,hari,bulan,tahun engkau tidak kenal lelah.
Terima kasih Ibu,Bapak kalian menyayangiku dengan ikhlas
Terima kasih atas bimbingan dan kasih sayang yang kalian berikan,aku cinta dan sayang kalian ,kalian segalanya dalam hidupku..........

gg tau cp penulisnya...

hehe

Jumat, 03 Juni 2011

sejauh mana implementasi nilai pancasila??

penerapannya jauh dari pidato2 para pemimpin yg melanjutkan tampuk kepemimpinan setelah yg pertama....



pelajaran sejarah yg seharusnya mampu mendidik anak bangsa agar bisa memahami nilai2 yg terkadung dalam pancasila itu selalu di abaikan oleh mereka2, bagi mereka yg lebih penting adalah bagaimana memelihara jabatan mereka,

menilik dari teory ashabiyahnya ibnu khaldun sekarnglah saatnya indonesia di pimpin oleh generasi penghancur, yg sama sekali telah melupakan sejarah perjuangan para pahlawannya...



Menurut Ibnu Khaldun, negara timbul dari sifat manusia yang makhluk sosial. Artinya, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri untuk melangsungkan kehidupan. Oleh karena itu, manusia memerlukan kerjasama dengan manusia lainnya. Selanjutnya dari kerjasama tersebut, lahirlah suatu organisasi kemasyarakatan.



Setelah terbentuknya organisasi kemasyarakatan, maka masyarakat yang berada dalam organisasi tersebut membutuhkan sesorang tokoh untuk menjadi penengah dalam mayarakat tersebut. Hal itu diperlukan untuk menjaga anggota masyarakat dari gangguan dari masyarakat yang lainnya dalam berbagai hal. Dan hendaknya orang yang menjadi penengah adalah orang yang berpengaruh, berwibawa, dan mempunyai otoritas dalam masyarakatnya, sehingga fungsi sebagai penengah dan pelindung bagi masyarakat bisa terwujud. Menurut Ibnu Khaldun, sosok itu ada pada diri seorang raja atau kepala negara.



Dalam konteks kekinian,‘a s ha biya h dalam hal kenegaraan, bisa pula diartikan sebagai nasionalisme atau patriotisme, sehingga tidak heran jika sangat berpengaruh terhadap eksisitensi Negara itu sendiri. Teori siklus yang dicetuskan oleh Ibnu Khaldun memberi gambaran bahwa Negara itu muncul, berkembang, mundur, dan akhirnya hancur, mempunyai fase-fase yang tertentu dalam rentang waktu sekitar seratus tahun. Dalam rentang waktu tersebut Negara mengalami lima fase perkembangan:

1.Fase penaklukan, dengan cara merebut dan menguasai dari pemimpin yang sebelumnya.(‘as ha biya h masih kuat)

2.Fase pembinaan, kondisi masyarakat telah berubah dari tradisi al badawah ke al hadarah dan tunduk kepada penguasa.Kekuasaan cenderung terpusat pada seorang penguasa.(‘ashabiyah sudah mulai berkurang kekuatannya).

3.Fase kejayaan, negara mencapai tingkat kemajuan yang tinggi,dan hidup mewah. (Tahap ini ‘ashabiyah telah melemah, dan tidak dibutuhkan lagi oleh penguasa karena sudah merasa kuat).

4. Fase kemunduran, para pemimpin pada tahap ini terdiri tas orang-orang yang kurang kreatif hanya menerima dan mengikuti penguasa sebelumnya.

5.Fase kehancuran, negara telah memasuki masa tua. Pada masa ini penguasa suka hidup berfoya-foya dan menghamburkan kekayaan. Negara telah hancur secara ekonomis dan politis karena‘a s ha biya h telah sirna dan tidak ada sumber ekonomi yang kuat.



dari kutipan di atas dapat di simpulkan bahwa saat ini negara kesatuan repulik indonesia tercinta ini sedang masuk pada fase ke-5 dan itu terbukti bahwa negara kita sedang mengalami krisis dalam berbagai lini.



kurangnya pemahaman generasi penerus akan nilai2 yg terkandung dalam dasar filosofi negara juga merupakan dampak dari kehilangan arah jalur pemikiran para pemimpinnya ke hal - hal yg sifatnya produktif, yang hanya mampu memikirkan bagaimana mempertebal kantong dan mengisi perut mereka sendiri, sehingga saat ini kita sebagai generasi penerus hanya mampu menggigit jari ketika melihat kehancuran yg terjadi dimana - mana, tanpa bisa memberikan sumbangsih pemikiran.



bersambung..........

marwan galle ardath... :)

Jumat, 06 Mei 2011

Antusias, Hasrat dan Tata Krama

Dua hal ini merupakan ibu yang
melahirkan sukses. Antusias dan hasrat
dapat mendatangkan uang, kekuatan dan
pengaruh. Hal besar tak akan dapat
dicapai tanpa antusias.

Yakin selalu pada apa yang kita
kerjakan. Kerjakan tiap pekerjaan
dengan penuh cinta. Masukan antusias
dalam pribadi , maka ia akan
menciptakan hal yang luar biasa buat.

Tata Krama

Tingkah laku, kesopanan dan kebaikan
bisa membuat orang lain percaya pada
kita. Tata krama yang baik akan membuat
orang lain merasa nyaman dengan kita.

Tata karma merupakan sumber kesenangan,
memberikan rasa aman, dan ini dilakukan
dengan menunjukan penghormatan pada
oran lain.

Bersikap sopanlah pada setiap orang
yang anda kenal, tidak peduli status
dan kedudukan mereka. Perlakukanlah
setiap orang dengan tata krama.

Nah, bagaimana, tidak sulit bukan? :-)

Nantikan tulisan saya yg lain minggu depan! :-)

Sampai ketemu nanti!

Kamis, 28 April 2011

SEJARAH HPMW Mataram

I. APA ITU HPMW ?

istilah organisasi sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Namun apakah anda tahu definisi dari kata organisasi itu sendiri?

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :

1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)

2. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)

3. menurut W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki empat unsur dasar, yaitu :



a. Adanya sekelompok orang yang saling bekerjasama

b. Adanya tujuan yang sama

c. Adanya bentuk / struktur

d. Adanya aktivitas

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. (J Winardi, 2003:9)

HPMW merupaka sekumpulan pelajar dan mahasiswa wera yang mempunyai tujuan yang sama

II. MENGAPA HPMW berdiri

Karena kegelisahan kawan-kawan mahasisa wera yang menganggap keberadaan pelajar dan mahasiswa belum memberikan kontribusi yang berarti untuk meningkatkan kemampuan, keilmuan, keterampilan pada diri mereka dan kawan-kawan mereka serta orang wera pada umumnya serta tatanan kehidupan civitas yang ada di mataram secara social . Beberapa hal yang bisa digambarkan tentang :

1. Social

2. Pengetahuan tentang perilaku

3. Simpati

4. Pencapaian tujuan yang inginkan

5. Kesempatan berkreasi

6. Komunikasi dan informasi



III. KAPAN HPMW berdiri

HPMW berdiri pada tahun 1994-1995

IV. SIAPA yang menjadi anggota

Yang menjadi anggota pada HPMW adalah seluruh pelajara dan mahasiswa Wera yang berdomisili di Kota Mataram tampa terkecuali, tidak perbedaan ras,warna kulit, gender,

V. DIMANA berada

HPMW bertempat di Kota Mataram

VI. BAGAIMANA HPMW

HPMW merupakan organisasi berasaskan Kekeluargaan dan berlandaskan Al-Quran dan Hadist.

v Prinsip organisasi HPMW

Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb :



1. mempunyai tujuan yang jelas

2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oelh setiap orang di dalam organisasi

3. memiliki kesatuan arah

4. adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab

5. berkesinambungan

6. penempatan orang harus sesuai ahlinya

7. adanya pembagian tugas

v Manfaat HPMW



a. Menumbuhkan rasa kebersamaan

b. Memperkuat tali persaudaraan

c. Menyebarkan rasa tolong menolong

d. Memperkaya informasi

e. Meningkatkan kualitas pribadi

f. Membangkitkan semangat juang

g. Meningkatkan kualitas fikir

h. Mengurangi sifat egoisme

i. Membina kesatuan berfikir untuk menyamakan pemahaman

j. Melatih toleransi

VII. Perkembangan HPMW

HPMW sejak berdiri sampai sekarang telah beberapa kali melakukan pergantian pimpinan, dinamika ini terjadi secara baik dan jujur, tampa dipengaruhi tendensi yang lain selain komitmen yang telah dibina.

Beberapa ketua HPMW

1. Turfin

2. Hasbi

3. Amirullah

4. Nuski

5. Syarifudin

6. Mulyadin SKM

7. Opick Banta

8. April

9. Amirudin

10. Irman Wahyudin

11. M. Sahdan (sago)

Rabu, 05 Januari 2011

Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi

kepemimpinanSetiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai tujuan itu manusia harus melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.

Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk mencapai tujuannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk itu manusia harus bekerja dalam mencapai tujuannya atau berorganisasi.


Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sushi untuk mengatur, mengkoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Supaya unsur-unsur manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan, maka manajemen harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi.

KEPEMIMPINAN

1.Definisi kepemimpinan :

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan.

2.Tujuan Kepemimpinan

Tujuan kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah menciptakan organisasi (tata kerja bidang) yang dinamis, terkendali guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

3. Fungsi Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan hal yang paling vital, oleh sebab itu seorang pimpinan harus mengetahui fungsi kepemimpinan. Adapun fungsi kepemimpinan yaitu:

a. mengkoordinasikan para anggotanya.

b. membuat keputusan dan membuat kebijakan.

c. mengadakan hubungan kerja/komunikasi dengan baik dan benar ke dalam maupun ke luar.

d. penghubung antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.

e. sebagai konseptor, penggerak. pengarah, pengatur dan pengawas.

f. pembinaan kerja.

4. Unsur-unsur kepemimpinan

a. Adanya pemimpin

Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin; yakni seseorang yang mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain. Sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi dan menguntungkan untuk melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Adanya pengikut

Adanya pengikut; yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat dorongan atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu

Adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau se kelompok orang.

4. Adanya situasi dan kondisi tertentu

Adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan. Situasi dan kondisi yang dimaksud dibedakan atas dua macam: pertama, situasi dan kondisi yang terdapat didalam organisasi; kedua, situasi dan kondisi yang terdapat di luar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.

5. Syarat-syarat Kepemimpinan

Konsepsi mengenai kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:

a. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kekuataan, otoritas, dan legalitas yang memberikan kewenangan kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakan bawahan agar berbuat sesuatu.

b. Kewibawaan

Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan/superioritas, keutamaan, sehingga ia mampu mengatur orang lain; dan orang lain akan patuh pada ke-pemimpin-annya, kemudian bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

c. Kemampuan

Kemampuan adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan, keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari kemampuan angota biasa.

6. Gaya Kepemimpinan.

Kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan prilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan prilaku seseorang tidak akan persis sama, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda antara satu pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Dari berbagai gaya kepimpinan, dapatlah disederhanakan atas empat macam:

1. Gaya Kepemimpinan Diktator

Pada gaya kepemimpinan ini upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta ancaman hukuman, bawahan hanya dianggap sebagai pelaksana dan pekerja saja.

2. Gaya Kepemimpinan Autokratis

Gaya kepemimpinan ini segala keputusan berada di tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari segala keputusan berada ditangan pemimpin.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pada gaya ini ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusanyang dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dan dipelihara dengan baik.

4. Gaya Kepemimpinan Santai

Pada gaya ini hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan. Setiap angota organisasi dapat melakukan kegiatan masing-masing sesuai dengan kehendak.

7. Tipe Kepemimpinan

1. Tipe deserter

Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasaketerlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas,dan ketaatan, sukar diramalkan.

2. Tipe birokrat

Sifatnya:korektif, patuh pada peraturan dan norma-norma, manusia organisasi, tepat, akurat/ cermat, keras, berdisiplan.

3. Tipe missionary

Sifatnya: terbuka penolong, lembut hati, ramah-tamah, alim, religius.

4. Tipe developer

Sifatnya; kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.

5. Tipe otokrat

Sifatnya: keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel.

6. Benevolent autocrat

Sifatnya: lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.

7. Tipe compromiser

Sifatnya: plintat-plintut, selalu mengikuti angin, tanpa pendirian, tidak mempunyasi keputusan, berpandangan pendek, tak punya kepribadian kuat.

8. Tipe eksekutif

Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh, tekun.

MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Berikut beberapa pengertian menurut pakar:

a. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya mnusia dan sumberdayalainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.(Drs. H. Malayu SP Hasibuan)

b. Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.Dengan demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.( Harold Koontz & Cyril O’Donnel)

2. Tujuan Manajemen

Tujuan manajemen adalah terciptanya pengelolaan semua program-program secara baik dan

teratur berdasarkan urutan-urutan kebutuhan dan waktu pelaksanaan.

3. Fungsi Manajemen

Untuk mengelola semua program-program kegiatan yang kemudian teraplikasi kedalam planning, organizing, actuating dan controling.

a. Planing

Menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh anggota-anggota untuk menyelesaikan pekerjaan, dalam fase pertama ini perlu juga ditetapkan oleh manajer bila dan bagaimana pekerjaan harus diselesaikan.

b. Organizing

Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas kepada para anggota kelompok, mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan kerja antar anggota kelompok.

c. Actuating

Setelah kegiatan planning dan organizing manajer perlu dapat menggerakan kelompok secara efesien dan efektif kearah pencapaian tujuan. Dalam menggerakan kelompok ini manajer menggunakan pelbagai sarana misalnya komunikasi, kepemimpinan, perundingan-perundingan, pemberian intruksi dan lain-lain. Kegiatan manajer yang menyebabkan organisasi bergerak atau berjalan lazim disebut penggerakan (actuating).

d. Controling

Pada organisasi bergerak atau berjalan manajer harus selalu mengadakan pengawasan atau pengendalian agar gerakan atau jalannya organisasi benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik mengenai arahnya atau caranya. Dengan rangkaian kegiatan di atas, seorang manajer diharapkan dapat membawa organisasi yang dipimpinnya kearah pencapain tujuan.

4. Unsur-unsur Manajemen

a. Input

Yang dimaksud dengan input/masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen.

b. Proses

Yang dimaksud dengam proses dalam manajemen adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan..

c. Output

Yang dimaksud dengan keluaran adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen.

d. Target

Yang dimaksud dengan sasaran/target adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan ditujukan.

e. dampak

Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran.

5. Asas-Asas Manajemen

Asas merupakan suatu pernyatan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman. Asas ini sifatnya permanen umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan intisari kebenaran-kebenaran dasar dalam ilmu tersebut

6. Sistem-Sistem Manajemen

a. Manajemen Bapak ( paternalistic management)

Diartikan bahwa setiap usaha dan aktivitas organisasi para pengikut / bawahan selalu mengikuti jejak bapak. Apa yang dikatakan atau diperintahkan bapak itulah yang benar. Dalam hal ini tidak ada alternative lain kecuali mengikuti bapak.

b. Manajemen Tertutup (Closed Management)

Manajer tidak memberitahukan/menginformasikan keadaan perusahaan pada para bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu saja. Keputusan-keputusan diambilnya tanpa melibatkan partisipasi para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

c. Manajemen Terbuka (Opened Managenet)

Diterapkan dengan cara sebagai berikut :

- Manajer (atasan) banyak menginformasikan keadaan (rahasia) organisasi kepada anggotanya,Sehingga anggota nya dalam batasa-batasan tertentu mengetahui keadaan organisasi.

- Seorang manajer sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu memberi kesempatan kepada para anggotanya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya. Tegasnya, manajer mengajak para anggotanya untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Keputusan terakhir berada ditangan manajer.

d. Manajemen Demokrasi

Pelaksanaan manjemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka, khususnya dalam proses pengambilan keputusan, dimana para anggota diajak dan ikut sertakan berpartisipasi memberikn saran-saran,pemikiran-pemikiran dan cara-cara pemecahan terhadap masalah-maslah yang dihadapi.

Manajer/pemimpin selalu terbuka untuk dikritik, menerima saran dan pendapat dari para anggotanya, selalu bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.

ORGANISASI

1. Pengertian Organisasi

Organisasi dapat diartikan sebagai “ Kerja sama orang-orang atau sekelompok orang dengan menggunakan dana, alat-alat dan teknologi, serta mau terikat dengan peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan”.

2. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi secara universal adalah tercapainya semua program-program kerja yang telah ditetapkan bersama.

3. Fungsi Organisasi

Fungsi organisasi adalah sebagai wadah atau media untuk menyusun program kerja, menyusun taktik, sebagai perkaderan, sebagai sosial-kemasyarakatan, sebagai pembinaan, penggalangan masa.

4. Bentuk-Bentuk Organisasi

a. Organisasi Lini

Bentuk organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pemimpin sangat dominan, dimana semua kekuasaan di tangan pemimpin.

b. Organisasi Staf

Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksanaan. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan, namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan.

c. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yaitu lini dan staf. Dalam organisasi ini staf bukan sekadar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberi perintah atau nasihat, tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasihat tersebut.

5. Struktur Organisasi

a. Struktur Sederhana

Bentuk ini dipakai untuk organisasi-organisasi yang baru berdiri, organisasi-organisasi tersebut dikelola oleh ketua, sekretaris, dan bendahara.

b. Membagi Struktur Fungsional

Bentuk ini membagi tanggung jawab atas dasar bidang-bidang kebutuhan, stuktur fungsional memungkinkan organisasi mendapatkan keuntungan dari keahlian masing-masing bidang yang tercipta dari profesionalisme diantara ketua bidang

c. Struktur Desentralisasi

Pada saat organisasi berkembang, baik anggota ataupun lembaga-lembaga yang ada bertambah, maka organisasi dapat berkembang sesuai dengan lembaga yang dikelolanya, tetapi masih dalam satu wadah.

d. Struktur Matrik

Bentuk ini adalah bentuk yang paling rumit dan yang paling kompleks disbanding dengan bentuk lainnya. Kerumitan dari struktur matrik tersebut berasal dari ketergantungan secara vertical dan horizontal aliran dari wewenang dan komunikasi

PENUTUP

Seorang pemimpin merupakan elemen yang sangat vital dalam menentukan maju mundurnya sebuah organisasi, sebab sebesar apapun sebuah organisasi kalau tidak dipimpin oleh seorang pemimpin yang mempunyai otoritas, legalitas dan kredibilitas yang bagus akan mengalami perkembangan yang mandul (statis).

Adapun hal lainnya yang sangat mendukung perkembangan sebuah organisasi adalah manajemen, yakni bagaimana seorang pemimpin dapat memahami dan mempengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dan semua unsur-unsur dalam sebuah organisasi

Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Melalui manajemen semua kegiatan dikoordinir dan diarahkan menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu, manajemen ada pada setiap tingkat organisasi