CIRI KHAS NDAI DOU WERA

SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS DOU WERA ..KAMANE..

KAMANE ADALAH CIRI KHAS ORANG WERA

JADI KAMANE PERLU KITA LESTARIKAN LENGA DOHOE

KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI ADAT DAN BUDAYA KITA.......

WATI SI NDAI COU WALI


Rabu, 18 Agustus 2010

JILBAB VS HELM DI Dunia Mahasiswa

Bebicara tentang jilbab tidak lagi menjadi sebuah pembicaraan yang hangat, karena ketika kita membuka wacana tentang jilbab atau yang berbau islami adalah sama dengan ingin meracuni kaum ‘hawa’ (apatis) zaman sekarang, bagi kaum intelek, jilbab adalah sesuatu yang sangat agung, dan sebaliknya bagi kaum yang primitif intelektual yang konservatis, jilbab tidak lain hanyalah sebagai pelindung kepala dari teriknya matahari, dan yang lebih parah lagi memakai jilbab hanya karena takut pada sebuah aturan dunia yang di buat oleh manusia sendiri, ini bukan sebuah perumpamaan, dan bukan cerita dalam sebuah sinetron, tapi inilah realitas kehidupan yang terjadi di dunia mahasiswa dewasa ini.
Di indonesia sebenarnya merupakan ladangnya kampus yang mengatasnamakan kampusnya pengikut Muhammad SAW. Namun yang terjadi kampus – kampus yang mengaku dirinya sebagai kampus yang melanjutkan perjuangan sang pahlawan revolusioner islam atau kampus yang selalu menegakkan syariat islam, itu tidak mampu merealisasikan apa yang menjadi tujuanya, para pemimpinnya seakan di sibukkan dengan urusan duniawinya, sehingga tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya.
Di NTB pun dapat di hitung dengan jari yang memakai jilbab dengan baik dan benar, dan yang lainnya memakai jilbab hanya karena takut di tilang oleh peraturan rektor atau pimpinan institusi dimana tempat mereka menyandang status sebagai mahasiswa, yang mengaharuskan mahasiswanya memakai jilbab, sekarang kita turun ke jalan dan mari kita perhatikan sejenak kendaraan yang berlalu – lalang di jalanan, sangat banyak yang sekedar mengenakkan helm bukan karena niatnya untuk menyelamatkan dirinya atau taat kepada peraturan lalu lintas yang sesungguhnya, dan kita kembali melihat ada apa sebenarnya dengan jilbab? ternyata tidak jauh beda dengan mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor di jalan raya, pengendara sepeda motor memakai helm karena takut di tilang oleh pak polantas, bukan karena mengantisipasi ketika kecelakaan, bahwa helm itu penting untuk melindungi kepalanya.
Pertanyaan yang timbul kemudian, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri sendiri?, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap agama kita dinnul islam adalah agama yang mulia?. Seperti inikah yang harus kita lakukan? Tidak adakah sedikit kesadaran yang timbul dalam benak hati kita untuk merubah pola pikir kita yang konservatis dan munafik itu?
Nah jawabanyan kita tanyakan pada hati kita aja yach.... hehe.

JILBAB VS HELM DI Dunia Mahasiswa

Bebicara tentang jilbab tidak lagi menjadi sebuah pembicaraan yang hangat, karena ketika kita membuka wacana tentang jilbab atau yang berbau islami adalah sama dengan ingin meracuni kaum ‘hawa’ (apatis) zaman sekarang, bagi kaum intelek, jilbab adalah sesuatu yang sangat agung, dan sebaliknya bagi kaum yang primitif intelektual yang konservatis, jilbab tidak lain hanyalah sebagai pelindung kepala dari teriknya matahari, dan yang lebih parah lagi memakai jilbab hanya karena takut pada sebuah aturan dunia yang di buat oleh manusia sendiri, ini bukan sebuah perumpamaan, dan bukan cerita dalam sebuah sinetron, tapi inilah realitas kehidupan yang terjadi di dunia mahasiswa dewasa ini.
Di indonesia sebenarnya merupakan ladangnya kampus yang mengatasnamakan kampusnya pengikut Muhammad SAW. Namun yang terjadi kampus – kampus yang mengaku dirinya sebagai kampus yang melanjutkan perjuangan sang pahlawan revolusioner islam atau kampus yang selalu menegakkan syariat islam, itu tidak mampu merealisasikan apa yang menjadi tujuanya, para pemimpinnya seakan di sibukkan dengan urusan duniawinya, sehingga tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya.
Di NTB pun dapat di hitung dengan jari yang memakai jilbab dengan baik dan benar, dan yang lainnya memakai jilbab hanya karena takut di tilang oleh peraturan rektor atau pimpinan institusi dimana tempat mereka menyandang status sebagai mahasiswa, yang mengaharuskan mahasiswanya memakai jilbab, sekarang kita turun ke jalan dan mari kita perhatikan sejenak kendaraan yang berlalu – lalang di jalanan, sangat banyak yang sekedar mengenakkan helm bukan karena niatnya untuk menyelamatkan dirinya atau taat kepada peraturan lalu lintas yang sesungguhnya, dan kita kembali melihat ada apa sebenarnya dengan jilbab? ternyata tidak jauh beda dengan mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor di jalan raya, pengendara sepeda motor memakai helm karena takut di tilang oleh pak polantas, bukan karena mengantisipasi ketika kecelakaan, bahwa helm itu penting untuk melindungi kepalanya.
Pertanyaan yang timbul kemudian, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri sendiri?, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap agama kita dinnul islam adalah agama yang mulia?. Seperti inikah yang harus kita lakukan? Tidak adakah sedikit kesadaran yang timbul dalam benak hati kita untuk merubah pola pikir kita yang konservatis dan munafik itu?
Nah jawabanyan kita tanyakan pada hati kita aja yach.... hehe.

JILBAB VS HELM DI Dunia Mahasiswa

Bebicara tentang jilbab tidak lagi menjadi sebuah pembicaraan yang hangat, karena ketika kita membuka wacana tentang jilbab atau yang berbau islami adalah sama dengan ingin meracuni kaum ‘hawa’ (apatis) zaman sekarang, bagi kaum intelek, jilbab adalah sesuatu yang sangat agung, dan sebaliknya bagi kaum yang primitif intelektual yang konservatis, jilbab tidak lain hanyalah sebagai pelindung kepala dari teriknya matahari, dan yang lebih parah lagi memakai jilbab hanya karena takut pada sebuah aturan dunia yang di buat oleh manusia sendiri, ini bukan sebuah perumpamaan, dan bukan cerita dalam sebuah sinetron, tapi inilah realitas kehidupan yang terjadi di dunia mahasiswa dewasa ini.
Di indonesia sebenarnya merupakan ladangnya kampus yang mengatasnamakan kampusnya pengikut Muhammad SAW. Namun yang terjadi kampus – kampus yang mengaku dirinya sebagai kampus yang melanjutkan perjuangan sang pahlawan revolusioner islam atau kampus yang selalu menegakkan syariat islam, itu tidak mampu merealisasikan apa yang menjadi tujuanya, para pemimpinnya seakan di sibukkan dengan urusan duniawinya, sehingga tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya.
Di NTB pun dapat di hitung dengan jari yang memakai jilbab dengan baik dan benar, dan yang lainnya memakai jilbab hanya karena takut di tilang oleh peraturan rektor atau pimpinan institusi dimana tempat mereka menyandang status sebagai mahasiswa, yang mengaharuskan mahasiswanya memakai jilbab, sekarang kita turun ke jalan dan mari kita perhatikan sejenak kendaraan yang berlalu – lalang di jalanan, sangat banyak yang sekedar mengenakkan helm bukan karena niatnya untuk menyelamatkan dirinya atau taat kepada peraturan lalu lintas yang sesungguhnya, dan kita kembali melihat ada apa sebenarnya dengan jilbab? ternyata tidak jauh beda dengan mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor di jalan raya, pengendara sepeda motor memakai helm karena takut di tilang oleh pak polantas, bukan karena mengantisipasi ketika kecelakaan, bahwa helm itu penting untuk melindungi kepalanya.
Pertanyaan yang timbul kemudian, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri sendiri?, dimanakah bentuk tanggung jawab kita terhadap agama kita dinnul islam adalah agama yang mulia?. Seperti inikah yang harus kita lakukan? Tidak adakah sedikit kesadaran yang timbul dalam benak hati kita untuk merubah pola pikir kita yang konservatis dan munafik itu?
Nah jawabanyan kita tanyakan pada hati kita aja yach.... hehe.

SEBUAH ANALOGI YG MENGAGUMKAN

Ada seorang pemuda yang sedang berjalan, tiba – tiba saja ada cidomo yang lewat dan pak kusir bertanya mau kemana mas??, ke gomong pak jawab si pemuda, ayo naik.
Si kusir mulai menjalankan kendaraan yang bermesinkan tenaga kuda itu, dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Merek membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si bapak kusir berkata, saya tidak percaya Tuhan itu ada.
Kenapa bapak berbicara begitu? Tanya si pemuda.
Begini, coba anda perhatikan di depan sana, di jalanan untuk menyadari bahwa tuhan itu tidak ada. Katakan padaku jika tuhan itu ada, adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika ada tuhan, tidak akan ada yang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi, kata kusir cidomo
Si pemuda diam dan berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Perjalananpun smpai ke tempat tujuan si pemuda itu kemudian turun dan meninggalka cidomo yang dia tumpangi itu. Beberapa saat kemudian setelah dia meninggalkan tempat dimana dia di turunkan oleh cidomo yang di tumpanginya dan dia melihat banyak orang yang jalan kaki yang meolak di tawarin untuk naik dan tidak mau naik cidomo. Si pemuda itu kembali ke tempat dimana dia di turunkan tadi da kebetulan cidomoo yang dia tumpangi tadi belum meninggalkan temapt itu da tiba – tiba dia berkata, Bapak tahu, sebenarnya TIDAK ADA KUSIR DAN CIDOMO.
Si Bapak kusir tidak terima, kenapa anda berkata demikian? Saya disini dan saya KUSIR CIDOMO, dan barusan anda naik cidomo saya dan saya sendiri kusirnya.
Tidak! Elak si Pemuda, kusir dan cidomo itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang yang jalan kaki.
Ah tidak, tapi tukang cidomo itu ada! Sanggah si kusir cidomo. Apa yang kamu liht itu adalah salah mereka sendiri, kenpa mereka tidak datangg ke sini aja si kusir cidomo memuela diri.
Cocok! Kata si pemuda itu menyetujui. Itulah masud saya! Sama dengan tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapii apa yang terjadi orang – orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, danTIDAK MAU MENCARI-NYA . oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.
Akhirnya bapak kusir tu terdiam dan berpikir seraya berkata nanti saya cari referensi lagi......


By. M. GALLE
SEBUAH ANALOGI
YG MENGAGUMKAN
Ada seorang pemuda yang sedang berjalan, tiba – tiba saja ada cidomo yang lewat dan pak kusir bertanya mau kemana mas??, ke gomong pak jawab si pemuda, ayo naik.
Si kusir mulai menjalankan kendaraan yang bermesinkan tenaga kuda itu, dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Merek membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si bapak kusir berkata, saya tidak percaya Tuhan itu ada.
Kenapa bapak berbicara begitu? Tanya si pemuda.
Begini, coba anda perhatikan di depan sana, di jalanan untuk menyadari bahwa tuhan itu tidak ada. Katakan padaku jika tuhan itu ada, adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika ada tuhan, tidak akan ada yang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi, kata kusir cidomo
Si pemuda diam dan berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Perjalananpun smpai ke tempat tujuan si pemuda itu kemudian turun dan meninggalka cidomo yang dia tumpangi itu. Beberapa saat kemudian setelah dia meninggalkan tempat dimana dia di turunkan oleh cidomo yang di tumpanginya dan dia melihat banyak orang yang jalan kaki yang meolak di tawarin untuk naik dan tidak mau naik cidomo. Si pemuda itu kembali ke tempat dimana dia di turunkan tadi da kebetulan cidomoo yang dia tumpangi tadi belum meninggalkan temapt itu da tiba – tiba dia berkata, Bapak tahu, sebenarnya TIDAK ADA KUSIR DAN CIDOMO.
Si Bapak kusir tidak terima, kenapa anda berkata demikian? Saya disini dan saya KUSIR CIDOMO, dan barusan anda naik cidomo saya dan saya sendiri kusirnya.
Tidak! Elak si Pemuda, kusir dan cidomo itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang yang jalan kaki.
Ah tidak, tapi tukang cidomo itu ada! Sanggah si kusir cidomo. Apa yang kamu liht itu adalah salah mereka sendiri, kenpa mereka tidak datangg ke sini aja si kusir cidomo memuela diri.
Cocok! Kata si pemuda itu menyetujui. Itulah masud saya! Sama dengan tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapii apa yang terjadi orang – orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, danTIDAK MAU MENCARI-NYA . oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.
Akhirnya bapak kusir tu terdiam dan berpikir seraya berkata nanti saya cari referensi lagi......


By. M. GALLE

KEMBALIKAN BUDAYA BIMA YANG AGUNG......

Pada dasarnya daerah bima adalah daerah yang cukup kaya akan budaya juga keunikannya cukup khas itulah yang membedakan dengan daerah – daerah lain di bumi nusantara ini, masyarakatnya yang cukup ramah dan sangat menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan. Namun lagi - lagi itu hanyalah sebuah ungkapan lama (lagu lama yang asing dan membosankan bagi kita saat ini), akankah demikian?.
Budaya yang agung yang telah di ciptakan oleh nenek moyang kita dahulu adalah ciri dan identitas bagi generasi penerus yang harus selalu dan tetap kita jaga kemurnianya, namun seiring waktu berjalan, budaya – budaya kita telah di lupakan begitu saja, tanpa kita memikirkan betapa mahal dan bahkan tak ternilai harganya jika kita tetap menjaga dan melestarikan warisan mereka yang agung itu.
Dewasa ini jangankan melestarikan membicarakan dan mengingatnya pun kita sangat ”muak” karena takut di katain JADUL/KUPER, oleh keadaan yang memaksa kita untuk berbohong dan memperkosa kemerdekaan berpikir kita, Sehingga sangat jarang sekali di perkenalkan di muka umum (publik), dan banyak yang mengira bahwa daerah bima merupakan daerah yang tidak mempunyai kekhasan budaya, bahkan generasi penerusnya yang merupakan harapan Dana Mbojo (tanah Bima) juga seakan tidak pernah tahu atau bahasa Ekstremnya menutup mata dan telinga ketika mendengar cerita tentang sejarah dan kebudayaan daerahnya. Inilah yang sebenarnya mejadi pusat perhatian sehinngga menjadi wacana publik agar dpat di gerakkan oleh generati penerusnya, , yang menginginkan atau yang mempunyai kemauan untuk membangun dan melestarikan budaya kita, karena memang pada dasarnya suatu daerah itu akan di hargai dan di segani apabila menghormati dan menghargai sejarah dan budayanya, sebaliknya suatu daerah akan hancur ketika generasi penerusnya meninggalkan budaya dan sejarah para pahlawannya. Karena budaya (cultur) merupakan simbol atau identitas bagi suatu kaum atau suatu bangsa, ketika kita melihat kondisi bima kekinian sangat mengenaskan dan sangat kritis dimana para elit politik dan pemimpinnya hanya disibukkan oleh kepentingan mereka yang menggerogoti dan menghancurkan keperawanan bumi kita, dengan berdalih menyelamatkan rakyat, akan tetapi prakteknya sangat jauh dari kenyataan dilapangan, Inilah sebenarnya yang di rasakan oleh Bima dewasa ini, generasi mudanya tidak lagi memperhatikan budayanya yang sangat agung, yang terjadi hanyalah terbalik 180 % mengikuti perkembangan barat (Westernisasi), pertanyaanya akankah kita terus membiarkannya berlanjut?, akankah kita hanya menjadi penonton yang menanti kehancuran Dana Mbojo yang kita cintai itu?. Kalau tidak menginginkan semua itu terjadi, mulailah dari sekarang kita melakukan perubahan dengan menggembalika prinsip kebudayaan kita yang asli, dan yang menjunjung tinggi nilai dan norma – norma agama.
mai ta ka mbali ku mbojo ma ntoi
“Wati si ndai cou wali”
….saatnya rejuvenasi cultur bima
kita yang agung, oleh generatisi yang
intelek….

TIPS SMENJADI MAHASISWA YG SUKSES

Dunia mahasiswa tentu saja berbeda dengan SMU. Terutama pada cara belajarnya yang lebih menuntut keaktifan dan kemandirian. Di sekolah menengah proses belajar umumnya dilakukan dengan "belajar", sedangkan di perguruan tinggi transfer pengetahuan selain dilakukan melalui kuliah (belajar),juga dilakukan melalui seminar, diskusi, ceramah, stadium general, dll.

Jika di sekolah menengah kedudukan guru di kelas lebih tinggi dari muridnya, maka di perguruan tinggi dosen dan mahasiswa mempunyai kedudukan yang setara dalam hal mengeluarkan pendapat. Dengan demikian komunikasi yang terjadi dalam proses belajar bersifat dialog.

Berbeda dengan sekolah menengah yang lebih cenderung bersifat monolog.

Begitu pula dalam hal penguasaan materi. Di SMU, seorang pelajar dituntut untuk memproduksi kembali apa yang telah dijarkan gurunya. Sedangkan di perguruan tinggi, mahsiswa diharapkan bukan saja mampu memproduksi kuliah yang diterimanya, melainkan mampu mengembangkan apa yang diterima dari dosennya secara kreatif.

Sukses tidaknya seorang mahasiswa di perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari birokrasi sistem perkuliahan, dosen, lingkungan,keluarga, maupun faktor dari dalam dirinya sendiri.

Sebagai mahasiswa,berprestasi di bidang akademik merupakan suatu keberhasilan. Tapi sukses dalam belajar bukanlah satu-satunya tujuan seeorang mahasiswa.Kemampuan untuk mengembangkan diri dan memeperluas cakrawala berpikir juga tidak kalah pentingnya.

Jadi perguruan tinggi bukanlah pabrik yang cuma memproduksi sarjana-sarjana yang ber-IP (Indeks Prestasi) tinggi. Lebih jauh, perguruan tingi berfungsi untuk menjadikan manusia (mahasiswa) lebih manusiawi sesuai dengan tujuan didirikannya perguruan tinggi.

Buat kamu yang baru saja menyandang predikat mahasiswa, info berikut ini penting untuk diketahui supaya kamu sukses menjadi mahasiswa. Tapi bukan berarti tulisan ini tabu buat yang sudah mengecap pahit-manisnya dunia perguruan tinggi.

1. Berprestasi di Awal Semester

Buatlah prestasi akademik pada semester pertama.Prestasi yang cemerlang akan menjadi langkah awal yang baik bagi kamu untuk semester-semester berikutnya. Ingat, banyaknya mata kuliah yang bisa diambil seorang mahasiswa di tiap semester tergantung pada indeks prestasi mahasiswa tersebut di semester sebelumnya.

Di samping itu akan memacu semangatmu uintuk terus berprestasi di semester-semester berikutnya. Syukur-syukur bisa semakin ditingkatkan.

2. Selektif Memilih Teman

Kemandirian di perguruan tinggi membuat pergaulan sesama mahasiswa cenderung bersifat individualistis. Apalagi jika perkuliahan yang diikuti jarang atau tidak memerlukan kerjasama dan kekompakan kelompok, seperti praktikum misalnya.

Teman diperlukan untuk belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas-tugas kuliah, atau mendapatkan informasi. Karena teman memberikan pengaruh yang cukup besar, maka pilihlah teman yang cocok dan bisa menunjang studimu.

3. Kenali Seniormu

Bersikap baik dan sopanlah terhadap senior. Bukan berarti senior-senior itu gila hormat. Mereka akan lebih bersimpati jika kamu bisa menghargai mereka. Gunanya agar kamu mudah memperoleh pinjaman buku plus soal-soal ujian tahun lalu. Di samping itu kamu bisa mendapatkan berbagai informasi, baik itu tentang dosen, mata kuliah, dan banyak hal lainnya yang berhubungan dengan kuliah. Bukankah senior sudah lebih dulu menjadi mahasiswa daripada kamu.

4. Manfaatkan Perpustakaan

Sering-seringlah mengunjungi perpustakaan, tidak akan ada ruginya. Perpustakaan adalah gudangnya ilmu dan informasi. Apalagi kalau kamu bisa meminjam buku-buku kuliah dari situ. Lumayan, kan untuk menghemat uangmu!

5. Jangan Jadi Mahasiswa Pasif

Setelah menjadi mahasiswa, hindarilah rutinitas : kampus - kantin - kost/rumah. Bisa-bisa kamu seperti katak dalam tempurung. Ikutilah aktivitas-aktivitas di luar jadwal kuliahmu.

Di perguruan tinggi ada begitu banyak kegiatan yang bisa kamu ikuti. Mulai dari kegiatan jurnalistik, kesenian, olah raga, fotografi, pencinta alam,teater, pramuka, dll. Pilihlah organisasi yang sesuai dan cocok dengan minat dan bakatmu. Lebih bagus kalau orgnisasi itu bisa menunjang studimu. Dengan mengikuti banyak kegiatan-kegiatan ekstern, wawasanmu akan bertambah. Kamu bisa mengembangkan kemampuan serta menyalurkan ide-idemu dalam setiap kegiatan tersebut. Lebih jauh, kamu akan mempunyai kemampuan manajerial dan keterampilan di bidang tertentu yang suatu saat dibutuhkan ketika kamu sudah terjun ke masyarakat.Kalau sebelumnya kamu terbiasa menunggu dan menerima segala-galanya dari guru , maka buanglah jauh-jauh kebiasaan itu sejak sekarang. Umumnya ketika kuliah dosen cuma memberi garis besarnya saja. Galilah bahan kuliah itu lebih dalam dari sekadar apa yang diajarkan oleh dosen. Caranya bisa dengan bertanya langsung pada dosen yang bersangkutan, berdiskusi dengan teman, atau mempelajarinya melalui buku-buku dan jurnal.

6. Mengatur Waktu

Kebebasan dan kemandirian yang terdapat di perguruan tinggi membuat kamu berhak mengatur studimu sendiri. Apakah mau diselesaikan dengan cepat, sedang atau bahkan lambat. Tapi ingat, setiap universitas negeri memiliki batas waktu studi maksimum. Maka pandai-pandailah mengatur waktu antara kuliah dengan kegiatan-kegiatan ekstern.

Sempatkan waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas di sela-sela kegiatanmu. Jangan pernah menerapkan SKS (Sistem Kebut Semalam) ketika menghadapi ujian. Selain hasilnya tidak maksimal, Cuma akan mengganggu kesehatan saja. Jika kamu tidak merasakannya sekarang, maka kamu akan mengeluhkan dampaknya ketika usiamu mulai lanjut.Cicillah waktu belajarmu sedikit demi sedikit. Dengan demikian kamu tidak perlu takut ketinggalan studi.

7. Jangan Ketinggalan Informasi

Informasi sangat penting bagi seorang mahasiswa. Apakah itu informasi tentang kuliah, kegiatan-kegiatan kampus, beasiswa, atau kesempatan magang. Adakalanya dosen membatalkan atau memajukan jadwal kuliah atau bahkan ujian tanpa memberi pengumuman secara langsung kepada mahasiswanya. Informasi itu bisa saja diberikan melalui salah seorang mhasiswa yang kebetulan ditemuinya, atau dengan hanya menempelkan pemberitahuan di papan pengumuman. Jadi sering-seringlah membaca papan pengumuman, atau mencari informasi dari teman-teman supaya tidak ketinggalan berita. Masak kamu harus gagal dalam suatu mata kuliah cuma gara-gara ketinggalan informasi. Nggak lucu, kan !

8. Jaga Kesehatan

Kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar. Gangguan kesehatan akan menyebabkan turunnya kemampuan belajar yang selanjutnya membuat prestasimu merosot.Bahkan yang lebih buruk bisa menggagalkan studimu di tengah jalan.Aturlah kapan waktunya kamu makan, kapan belajar, kapan istirahat, kapan berolah raga, dll. Setelah kamu tetapkan, maka laksanakanlah dengan disiplin.

9. Pertahankan Motivasi

Sering seorang mahasiswa merasa tidak mampu mengikuti kuliah tertentu padahal ia belum mencobanya. Akibat keyakinan yang telah ditanamkannya itu maka ia gagal dalam mata kuliah yang bersangkutan. Untuk meraih prestasi yng baik, maka harus ditanamkam motivasi dan keyakinan diri yang kuat di dalam diri bahwa kamu sanggup mengikuti kuliah itu. Dengan demikian setiap permasalahan yang timbul dalam perkuliahan dapat kamu atasi dan kamu pun lebih bersemangat kuliah. Di lain pihak, akibat terlalu cinta dengan organisasinya, banyak terjadi seorang mahasiswa melalaikan kuliahnya. Ingat, tujuan utama kamu sebagai seorang mahasiswa ! Jangan kecewakan orang tuamu dengan memberikan prestasi kuliah yang buruk. Tetapi tunjukkanlah bahwa kamu bisa berhasil di bangku kuliah tanpa harus terhambat berorganisasi.

Nah, kamu sudah siap menjadi mahasiswa yang sukses,kan !


di kutip dari berbagai sumber.....

WATISI NDAI COU WALI......

Minggu, 15 Agustus 2010

EJAKULASI DINI SEBUAH PERSOALAN?????

penyakit yang banyak di derita oleh pasangan muda adalah permasalahan seex hingga menimbulkan akabat yg kadang-kadang fatal... salah satunya adalah ejakulasi dini. liahat penjelasannya..

Ejakulasi dini sebuah permasalahan yang sering menimpa seorang pria dan tidak jarang membuatnya gundah terutama ketika berhubungan dengan pasangannya. Diantara sebab-sebab yang dapat menjadikan seseorang mengalami ejakulasi dini ini, diantaranya : kebiasaan melakukan onani atau masturbasi karena ketika seorang melakukan perbuatan ini yang ada didalam fikirannya adalah bagaimana segera mengeluarkan air maninya saat itu.

Selain itu ejakulasi dini juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor psikis didalam dirinya, seperti : kekhawatira, kecemasan, tekanan berbagai permasalahan dalam kehidupannya atau lainnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan pemahaman dan pengertian dari pasangannya serta kerjasamanya terutama disaat berhubungan karena semua itu berproses dan membutuhkan waktu.

Hendaklah pasangan suami istri itu membiasakan diri untuk melakukan pemanasan sebelum berhubungan dengan belaian maupun ciuman namun tetap menjaga irama agar tidak segera terjadi ejakulasi. Dan setiap kali si pria mulai merasakan adanya dorongan untuk terjadi ejakulasi maka hendaklah dia menahannya dengan memberikan tekanan ke pangkal penisnya demi menunda terjadinya ejakulasi hingga beberapa saat.

Pembiasaan pelatihan seperti itu yang dilakukan berulang-ulang bisa menjadikan si pria sampai pada tahap mampu mengendalikan dirinya didalam ejakulasi, dia bisa mengatur kapan waktunya melepaskan maninya dan kapan dia mesti menahan atau menghentikannya.

Pelatihan tersebut membutuhkan kesabaran dari pasangan suami istri itu dan bisa jadi pada akhirnya si pria tidak perlu ke dokter spesialis untuk mengatasi problemnya walaupun jika dirinya perlu berobat pun hal itu diperbolehkan. (disarikan dari “Masyakil wa Hulul”, www.islamonline.net)

Demikianlah beberapa arahan yang mungkin bisa membantu mengatasi permasalahan yang tengah anda hadapi saat ini. Dan jika anda masih memerlukan terapi selainnya untuk mengatasinya seperti pemijatan maka pada dasarnya pemijatan tidaklah dilarang selama memenuhi beberapa persyaratan berikut :

1. Pemijatnya adalah seorang pria karena tidak diperbolehkan seorang pria memijat wanita atau wanita memijat pria dan persentuhan antara orang asing dilarang oleh agama.

2. Pemijatan tidak dilakukan di bagian-bagian tubuh yang dianggap sebagai aurat, seperti : antara pusar dan kedua lutut kecuali jika memang bagian-bagian tersebut membutuhkan pengobatan sehingga harus dilakukan persentuhan, dalam hal ini dianggap sebagai sebuah keterpaksaan (darurat)

3. Tidak melepaskan semua pakaian (telanjang) kecuali hanya bagian tubuh yang ingin dilakukan pemijatan diatasnya.

Jika anda memerlukan terapi pemijatan untuk mengatasi ejakulasi dini dan setelah anda meyakini adanya keamanan pada terapi tersebut atau tidak menimbulkan efek negatif pada kelamin anda atau dalam hubungan seksual dengan istri anda maka terapi pemijatan pada titik-titik syaraf di sekitar alat vital diperbolehkan karena adanya keterpaksaan (darurat) dengan tetap memperhatikan beberapa persyaratan diatas. (baca : Hukum Memperbesar Alat Vital)

Wallahu A’lam

LARANGAN BAGI KAUM HAWA UNTUK MEMPERLIHATKAN AURATNYA

Didalam kitab “al Mausu’ah al Fiqhiyah” disebutkan bahwa aurat adalah bagian-bagian tubuh baik laki-laki maupun perempuan yang haram disingkap atau wajib ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan. Batasan aurat tersebut berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin dan usia, sebagaimana perbedaan tersebut terdapat pada wanita terhadap mahramnya dan bukan mahramnya. Imam as Syarbini al Khatib mengatakan bahwa aurat adalah bagian-bagian (tubuh) yang haram untuk dilihat.”

Sedangkan batasan aurat seorang wanita muslimah dengan wanita muslimah lainnya adalah seperti batasan aurat antara lelaki dengan lelaki lainnya yaitu antara pusar dan lutut. Dibolehkan melihat seluruh tubuhnya kecuali kedua bagian tersebut. Hal demikian dikarenakan adanya kesamaan jenis kelamin dan pada umumnya tidak terdapat syahwat diantara mereka. Akan tetapi jika terdapat syahwat dan khawatir memunculkan fitnah maka hal itu diharamkan, demikian pendapat para fuqaha. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 11130)

Dengan demikian diharamkan bagi seorang wanita muslimah memperlihatkan seluruh tubuhnya kepada wanita lainnya, baik ia adalah saudara perempuannya, kawan perempuannya ataupun anak perempuannya.

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا


Artinya : “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (aurat) kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur : 31)

Wallahu A’lam