CIRI KHAS NDAI DOU WERA

SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS DOU WERA ..KAMANE..

KAMANE ADALAH CIRI KHAS ORANG WERA

JADI KAMANE PERLU KITA LESTARIKAN LENGA DOHOE

KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI ADAT DAN BUDAYA KITA.......

WATI SI NDAI COU WALI


Kamis, 12 Januari 2012

KEKECEWAAN DAN HARAPAN PADA PEMIMPIN

Oleh : Muhammad Isnaini
Komunitas Sarangge Mbozo (KSM)

Sejalan waktu aku terpagut oleh sinarmu
Berjuta senyum hadir oleh pesonamu
Yang tercurah pelan tapi dalam dihatiku
Aku memang tlah kasmaran pada sosokmu
Dan akhirnya kaupun hadirkan segumpal harapan dihatiku
Yang nyatanya hanya palsu
Hanya sebatas bayangan semu
Dan dilenyapkan sekejap oleh kenyataan waktu
Aku dengan segala kelemahanku
aku dengan segala kekuranganku
dan aku dengan segala keharapanku
berdiri disini memandangi diri...
sementara di seberang sana engkau berdiri
memandang tanpa ekspresi
Dengan sejuta keangkuhanmu
Menertawakan dan melecehkan aku dan mereka
aku disini kembali menepi
mencoba tuk melabuhkan sedikit kerinduan hati
mencoba tuk mencurahkan beban jiwa ini
mencoba tuk menyandarkan sedikit lelah ini
di bahumu yang ku pikir bersedia mememikirkan aku dan mereka
di pundakmu kami menitipkan amanat
di tubuhmu terhempaskan segala harapan
di jiwamu terhenti semua cita – citaku dan mereka



“lingi na ade na wa’ura langa, hampa ba pehe ba da eda weata pahu na,
ne’eta kambali na nggahi ku ba dou mbalo, lingi na ade ti wara dou ma eda,
mai ra samena na weki dou mbojo ta kambali ku mbojo ma ntoi
ma kapahu au ra pehe ma katada rawi ma tedi ma katedi rawi ma tada.!”

Aku hanya bercinta dengan diriku
aku hanya sang pemimpi yang ingin terbang bersamamu
Yang justru kini tersenyum diperaduan pujanggamu
Aku sakit,di sini di dalam hatiku
Kini hanya ada kosong harapan dan pilu…
Aku terdiam bukan bisu karna tak mampu berkata
Tapi siamku karena kecewa pada hati yang terabaikan
Mungkin putaran bumi kan menjawab sejuta tanya
Dan menghapus jejaknya dibalik kisah baru yang kan tercipta

dalam keterpurukkan dan kegalauan
tak ada yang mungkin bisa ku lakukan
hanya memandangi dirimu yang berlalu pergi
tanpa mampu mengutuki mu
karena engkau adalah pemimpin ku dan mereka
walau galau melingkupi
senyum mungkin tersungging disana
tawa mungkin terderai dalam asa
untaian doa kan selalu ada
Semoga kecewa ini cepat hilang dan reda
semoga engkau menghadirkan nurani mu
semoga engkau membuka cakrawala jiwa mu
demi aku, generasi, mereka dan semua “Dou Labo Dana Mbojo”

DEFINISI FASILITASI

“Facile” = mudah
Fasilitasi adalah proses sadar, sepenuh hati dan sekuat tenaga membantu kelompok, sukses meraih tujuan terbaiknya dengan taat pada nilai-nilai dasar dan peraturan.
PERAN FASILITATOR
CONTENT NEUTRAL (tak memihak)
PEMANDU PROSES
PENDIDIK PROSES
PENCIPTA ALAT PEMUDAH CARA BELAJAR
“fasilitator memberikan segalanya kecuali jawaban yang benar”
Karakter utama seorang fasilitator yang baik adalah ia netral pada subtansi masalah (content neutral) atau tidak memihak.
Content neutral berarti ia tidak mengambil posisi pada masalah yang sedang dibicarakan dan tidak memiliki kepentingan pada hasil yang dicapai dari proses diskusi tersebut.
PEMANDU PROSES
Peran utama seorang fasilitator adalah menjadi pemandu proses. Ia selalu mencoba proses yang terbuka dan adil sehingga setiap individu berpartisipasi secara seimbang. Fasilitator juga menciptakan ruang aman dimana semua pihak bisa sungguh-sungguh berpartisipasi.
PENDIDIK PROSES
Fasilitator sebagai Process Educator atau pendidik proses
Peran penting fasilitator adalah mengajar tentang proses. Semisal 4 X 4 = Berapa?
Yang paling penting adalah bagaimana cara menghitung untuk memperoleh angka 16 atau bagaimana cara mencapai hasil yang diinginkan
PENCIPTA ALAT PEMUDAH CARA
fasilitator menciptakan atau membuat alat-alat bantu sederhana agar proses diskusi menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Biasanya alat-alat bantu itu berupa pertanyaan-pertanyaan kunci yang sederhana dan bisa membantu siswa mulai saling berdiskusi.
Senyum
<3 Sekian <3

Rabu, 06 Juli 2011

KRONOLOGIS PERMASALAHAN DEMO ANARKIS MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 17 FEBRUARI 2010

1 Juni s/d 15 September 2007
Universitas Muhammadiyah Mataram membuka beberapa program study baru yang di ajukan dalam satu proposal pengajuan, yakni D3 Kesehatan, Fakultas Hukum, Pendidikan Fisika dan dua program study yang kemudian bermasalah yakni Sejarah dan Matematika yang di brosur di tulis berstatus izin operasional yang sebenarnya tidak ada izin (brosur terlampir). Untuk Program Studi Sejarah di terima pada : TA. 2007/2008 (Angkatan pertama) berjumlah sekitar 107 mahasiswa, pada TA. 2008/2009 (Angkatan ke Dua) berjumlah 110 mahasiswa, dan TA. 2009/2010 (Angkatan ke Tiga) berjumlah sekitar 120 Mahasiswa. (data mahasiswa terlampir)
Untuk Program Studi Matematika di terima pada : TA. 2007/2008 (Angkatan pertama) berjumlah sekitar 21 mahasiswa, pada TA. 2008/2009 (Angkatan ke Dua) berjumlah 47 mahasiswa, dan TA. 2009/2009 (Angkatan ke Tiga) berjumlah sekitar 66 Mahasiswa. (data mahasiswa terlampir)
Pengusulan Program Studi baru ini dilakukan saat Rektor Drs. Imam Hidayat menjabat, yang kemudian menetapkan tim penyusun proposal program studi baru (Data SK Terlampir). Namun Rektor Imam Hidayat meninggal di tengah masa tugasnya dan digantikan oleh Plt. Rektor Drs. Samsudin Anwar (Ketua PWM NTB saat itu) yang telah ditunjuk oleh PP Muhammadiyah untuk meneruskan visi dan Misi lembaga sampai terpilihnya Mukhlis sebagai rector namun kemudian dengan intrik tertentu justru H. Agusfian Wahab, SH. yang naik sebagai Rektor 2008-2010, (SK PPM Terlampir).
Pada saat Drs. Syamsudin Anwar memimpin sebagai Rektor Plt., tim menuai beberapa keberhasilan dalam mengurus izin, diantaranya izin Diploma 3 Kesehatan, Izin Fisika dan Fakultas Hukum. Namun sejak naiknya Agusfian Wahab sebagai Rektor dan H.Suwardie, AH, SH, MPH sebagai Dekan FKIP yang kemudian mengambil alih dan merombak total struktur tim serta memasukkan Drs Hafid (ketua Prodi Sejarah) untuk mengurus proposal pengusulan Ijin, ketiganya dianggap tidak berkompeten serta kurang serius sehingga proses perizinan tersendat dan tidak ada perkembangan selama hampir tiga tahun belakangan ini.(SK tim yang baru hingga kini tidak ada atau belum kami dapatkan)
Pada saat Dekan Zaini Bidaya, SH. Mahasiswa sejarah mengadakan audiensi sebanyak 2 kali dan mahasiswa hanya menerima janji- janji, mereka berkelit dengan dalih kejamnya kehidupan Jakarta dalam mengurus Ijin. Kemudian Zaini Bidaya SH turun dari jabatannya dan digantikan Drs. Ahmad Djunaidi (tanpa restu PPM/PWM melainkan restu dari Rektor), dalam kondisi ini mahasiswa mengadakan audiensi 1 kali dan janji hampa terlontar kembali hingga naiknya dekan baru yakni H. Suwardie, AH, SH, MPH
Ketika Rektor Agusfian Wahab masih di Jakarta, Dekan menghubungi Rektor bahwa Mahasiswa sejarah dan matematika ingin mengadakan audiensi dengan Rektor dan di setujui oleh Rektor, di samping itu Dekan FKIP mengatakan kepada mahasiswa sejarah dan matematika melalui HMPS-nya masing – masing dan BEM FKIP bahwa Dekan mengundang mahasiswa untuk beraudiensi dengan Rektor pada hari Rabu, 3 Februari 2010 (mahasiswa dalam kondisi Ujian Semester hari ke tiga). Setelah informasi itu di sebarkan kepada mahasiswa sejarah dan matematika, kami pun mahasiswa menyusun rencana atas dasar permintaan keprodi Sejarah (Drs. Hafid) bahwa “kalian harus susun rencana dan strategi untuk menghadapi Rektor dan kalian harus menyatakan bagaimana supaya gerakan ini adalah gerakan terakhir kita, ya atur sendirilah sesama kalian”.
Selasa 2 february 2010
Pukul 16:17 – 18:20 Mahasiswa membahas setingan audiensi yang rencananya akan di adakan besoknya pada tanggal 3 february 2010 bertempat di Lapangan rektorat di hadiri oleh kurang lebih 15 mahasiswa. Setingan berisi apa saja yang menjadi tuntutan mahasiswa sejarah dan matematika, setingan di lanjutkan di lapangan basket pada pukul 20:24 – 23:40
Rabu 3 February 2010
Pukul 08:50 – 14:47 Hari ketiga ujian semester namun mahasiswa sejarah dan matematika mengikuti Audiensi terkait izin operasional mereka di auditorium rektorat yang dimediasi oleh Dekan FKIP berakhir dengan pecahnya kaca jendela timur rektorat dan kericuhan mahasiswa dengan satpam.
Pukul 13:37 Empat orang mahasiswa di utus ke ruang rektorat, terjadi penandatanganan perjanjian antara Rektor(Agusfian Wahab,SH), Dekan FKIP (H. Suwardi, SH), kepala program study sejarah (Drs. Hafid), kepala program study matematik (Drs. Indrajaya), ketua HMPS sejarah (Wawan Indrawan), ketua HMPS matematika (Ikhwan), disaksikan dua orang Mahasiswa lainnya yakni Edy Kurniawansyah (mahasiswa sejarah) dan M. Saiful (korlap aksi). Perjanjian tersebut terdiri dari tiga poin dengan substansi : Rektor berjanji pasti izin operasional akan keluar antara tgl. 13-15 February 2010, Lembaga dan mahasiswa akan musyawarah tentang kemaslahatan semester V dan III, dan apabila ijin tidak ada para pimpian akan menandatangani surat tuntutan mahasiswa (surat Tuntutan Terlampir). Isi surat tuntutan yakni pihak Universitas akan mengganti rugi sejumlah seratus juta per mahasiswa jika izin operasional tidak keluar
Terjadi jumpa pers (sepuluh orang pers) di ruangan rapat rektorat yang dimana Rektor mengalihkan isu izin operasional program study menjadi isu KTM plus ATM dan dosen yang jarang masuk.
Sabtu 6 February 2010
Mahasiswa berusaha agar semesteran terakhir yang terjadi hari ini ditunda hingga menjelang tanggal 13 february 2010(hari akan keluarnya izin prodi) karena biasanya selesai semesteran banyak mahasiswa yang pulang kampung. Jadi tujuan aksi ini yaitu mempertahankan masa mahasiswa hingga tanggal 13. Namun aksi itu berhasil digagalkan dan mendapat perhatian Dekan dan Keprodi dengan pernyataan keprodi “Jangan kalian melakukan aksi itu tanpa sepengetahuan saya karena nanti saya dan Dekan bisa di tangkap polisi”
Sabtu 13 February 2010
Mahasiswa mengadakan mimbar bebas (orasi) di kampus yang di dukung oleh BEM-U dan DPM-U, orasi berlangsung dari kampus FKIP hingga Rektorat dan mahasiswa meminta Rektor bersama jajarannya bertemu untuk beraudiensi guna meninjau keputusan Rektor yang akan berangkat ke Jakarta, keputusan ini dipertanyakan oleh mahasiswa, ini adalah bentuk alibi hukum Rektor untuk lari dari tanggung jawab tentang kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi di kampus pada tgl 15/02/2010. Rektor menjawab “kita tidak tinggal diam dan kita berusaha lewat hubungan telepon dengan orang pusat”. maka oleh mahasiswa mengatakan “Ayahanda Rektor kenapa harus lewat telepon dan bukankah itu mengurangi nilai kesopanan terhadap para pimpinan Dirjen Dikti, dan ketika langsung ke kantonya pun kita tidak bisa mendapatkan harapan kita, apalagi via telphon”. Dan audiensi itu, yang lebih ditekankan oleh mahasiswa adalah siapa yang akan menandatangani isi surat tuntutan mahasiswa yang telah disepakati tanggal 03 february 2010 apabila Rektor ikut juga ke Jakarta, maka Rektor menjawab “kita akan membuat surat tugas sementara PR III sebagai Pimpinan di UM.Mataram selama kami (Rektor, PR I dan PR II) berangkat mengurus izin”, audiensi selesai karena permintaan Rektor untuk mengakhirinya, mengingat ada rapat dengan para pimpinan (PR I, PR II, PR III, para Dekan Fakultas, dan BPH) di ruang rapatnya, permintaan tersebut disetujui oleh mahasiswa tetapi surat mandat kepada PR III sebagai Rektor harus diberikan kepada mahasiswa dan Rektor juga menyetujuinya, tetapi Rektor tidak menempati janjinya.
Ahad 14 February 2010
Rektor berangkat mengurus izin ke Jakarta bersama beberapa pejabat.
Senin 15 February 2010
Mahasiswa berkumpul menunggu hasil dan menduduki gedung rektorat (menginap di kampus)dengan meminta PR III juga mendampingi mahasiswa, isu yang berkembang Rektor akan pulang malam ini dan akan langsung menemui mahasiswa, mahasiswa menunggu hingga pukul 24:00 apabila terjadi hal yang tidak sesuai kesepakatan maka PR III atas nama Rektor harus menandatangani surat tuntutan mahasiswa. Namun ternyata PR III jatuh sakit dirumahnya karena Rektor memerintahkan “PR III tidak boleh pergi ke kampus dan jangan menadatangani surat itu, karena kita sudah meminta Rekomendasi Pak Amin Rais agar ijin Operasional itu dapat kita bawa”.
Selasa 16 February 2010
Sore hari ba’da ashar mahasiswa bertemu dengan PR III dan karena desakkan mahasiswa PR III menyatakan izinnya kemungkinan sudah ada namun saya diminta untuk merahasiakan hasilnya, usaha untuk merahasiakan hasil ini memancing kekesalan mahasiswa dan mahasiswa mengambil kesimpulan kemungkinan Rektor gagal. kemudian mahasiswa merancang untuk melaksanakan aksi keesokan harinya. Dalam setingan aksi terdapat rencana pembakaran keranda.
Rabu 17 February 2010
09:02 Aksi dimulai dengan do’a yang dipimpin saudara Habib dan Mukhlis Syuaib selaku Kordinator Lapangan (KORLAP) Aksi kemudian mimbar bebas (orasi) oleh Kasman dan Ruslan di FKIP. Massa aksi bergerak membawa keranda ke gedung rektorat sambil mendengarkan orasi dari saudara M. Saiful (TOMY) yang sempat berhenti di FISIPOL untuk berorasi sebentar dan perjalanan menuju gedung rektorat dilanjutkan kembali, begitu massa aksi sampai di depan gedung rektorat tanpa ada komando dan diluar setingan aksi rupanya ada oknum masa aksi yang berlaku anarkis dan tidak dapat menahan amarah sehingga memecahkan dua kaca pintu utama sebelah barat gedung rektorat, sedang sebagian masa aksi masih berada di bagian utara gedung rektorat karena panjangnya barisan masa aksi. Masa aksi dapat ditenangkan kembali atas kendali korlap meski masa aksi sempat berlarian kearah barat dari gedung rektorat karena menduga ada mahasiswa yang di serang satpam.
Orasi di depan rektorat disampaikan oleh Kasman selaku sekertaris jenderal BEM-U dan Mahayudin selaku Presiden Mahasiswa dengan tuntutan di pernyataan sikap yakni turunkan Rektor terkait Rektor Agusfian wahab yang S1 reshaffel PR I dan PR II dengan memposisikan jabatan sesuai keahlian dan tidak rangkap jabatan, menyegerakan KTM+ATM mahasiswa transparansi terkait manipulasi data Borang, PHKI, serta kuliah weekend (sabtu-ahad) yang di duga illegal dan kampus jauh di Lombok Tengah, Sumbawa, dan Bima. Pada hakikatnya masalah utamannya yang di persoalkan oleh mahasiswa adalah kasus Sejarah dan Matematika yang belum ada ijin operasional namun mahasiswa masih belum berani membongkar isu yang sebenarnya karena ancaman serta doktrin pihak kampus selama ini, dan tanpa mengangkat isu sebenarnya mahasiswa dan pihak kampus telah sama – sama telah paham dari aksi tersebut.
Selanjutnya masa aksi membentuk lingkaran di lapangan depan gedung rektorat kemudian membakar keranda disertai doa dan orasi oleh saudara Ruslan. Setelah itu Masa bergerak kembali kearah timur menuju BTN pagesangan timur untuk evaluasi aksi dan kemudian membubarkan diri secara tertib.
Kamis 18 February 2010
Berita di media elektronik dan cetak terfokus pada anarkisme mahasiswa tanpa melihat latar belakang dari tindakan anarkis tersebut, serta sosialisasi mengenai ancaman pihak kampus tentang akan ditindaknya mahasiswa secara hukum. Mahasiswa sudah tidak peduli dengan opini umum dan apa yang akan terjadi, mahasiswa hanya menginginkan kejelasan status mereka.
pukul 10:00 Audiensi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM), Badan Pelaksana Harian (BPH), Dekan FKIP dan Keprodi Matematika di kantor BPH sambil menunggu hasil tim yang berangkat ke Jakarta.
Sekitar pukul 12:00 Rektor datang bersama Keprodi Sejarah, turun dari kendaraan dinasnya dan langsung mengatakan “siapa mau perang ayo kita perang” demikianlah bahasa pertama yang di keluarkan oleh pimpinan universitas muhammadiyah (Rektor) pada saat itu.
Mahayudin (Ketua BEM) dan Kasman (Sekjen BEM) meminta maaf atas pengerusakan mahasiswa yang diluar perkiraan dan di luar setingan aksi kepada pihak – pihak yang hadir saat itu, pertemuan berakhir pukul 12:23. Rektor marah – marah karena tingkah laku mahasiswa dan mengatakan izin sudah ada, ternyata itu hanyalah surat izin pertimbangan dari dikti yang masih sangat mengecewakan mahasiswa. Surat itu berisi pernyataan bahwa program study sejarah dan matematika masih belum boleh membuka pendaftaran atau menerima mahasiswa baru, karena masih banyaknya kekurangan yang belum bisa di lengkapi oleh pihak kampus sendiri, salah satu isi surat ijin pertimbangan yang dimaksud adalah dosen S2 5 (lima) orang untuk Prody sejarah dan 4 (empat) orang untuk Prody Matematika.
BAP di masukkan ke Polsek Mataram atas nama pelapor Anto (satpam kampus).
Jum’at 19 February 2010
Media memberitakan bahwa berdasar keterangan satpam kampus sebagai saksi sudah ada calon tersangka atas pemecahan kaca tsb, Kapolsekta Mataram AKP Arief Yuswanto mengatakan identitas pelaku telah di kantongi dan akan di jerat pasal 406 KUHP.
Sabtu 20 February 2010
Media memberitakan bahwa setelah sebelumnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Mataram Rektor Agusfian Wahab juga datang langsung dan melaporkan kasus ini ke Polres Mataram. Dia menyatakan permintaan maaf mahasiswa tidak akan mempengaruhi proses hukum.
Ahad 21 February 2010
Sekali lagi kembali melalui media di beritakan bahwa atas pecahnya dua kaca pintu rektorat sembilan mahasiswa atas nama (MUKHLIS SUAYIB, M. SAIFUL/TOMY, ADY ARDYANSYAH, MARWAN, KASMAN, MAHAYUDIN, TAUFIK, WAWAN INDRAWAN, A. KADIR) selain akan dituntut secara pidana juga akan di tuntut secara perdata sejumlah 1 Miliar.

Senin 22 February 2010
Sebagai jawaban atas tuntutan Rektor, Mahasiswa merencanakan akan mengadakan gerakan penggalangan koin 1 M. Namun karena tersebar isu akan ada pertemuan besar kembali antara pihak kampus, PWM, BPH, dan Mahasiswa yang akan dimediasi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah pukul 10:00 pagi hari ini. Mahasiswa tidak jadi menjalankan rencananya. Namun ternyata yang hadir dalam pertemuan itu hanyalah Ketua BEM, Sekjen BEM, dan Dekan FKIP bersama Alam(mediator), karena melihat tidak ada itikad baik, mahasiswa yang menunggu di bawah gedung rektorat menganggap mediasi tersebut gagal dan menjalankan gerakan penggalangan koin 1 M. di kampus.
Selasa 23 February 2010
Karena gerakan penggalangan koin 1 M ini di beritakan di koran dan mendapat dukungan dalam bentuk opini oleh Hasan Masat tokoh ternama dari LSM Lesa Demarkasi. Ayahanda PWM kecewa dan marah, mahasiswa di tuduh membawa kasus ini keluar lembaga dengan melakukan konsolidasi dengan orang di luar lembaga padahal mahasiswa sama sekali tidak tahu menahu mengenai opini yang diberikan Hasan Masat. Sejak dahulu mahasiswa hanya bereaksi atas aksi – aksi yang dilakukan kampus. Rektor memerintahkan kepada bawahannya dan seluruh civitas akademika untuk tidak memberikan dukungan kepada mahasiswa serta gerakan koin 1 M nya dalam bentuk surat himbauan (surat himbauan terlampir).
Karena akan ada usaha mediasi kembali oleh pihak Angkatan Muda Muhammadiyah hari jum’at depan, mahasiswa menghentikan gerakan penggalangan koin 1 M.
Kamis 25 February 2010
21:00 – 01:00 pertemuan antara Angkatan Muda Muhammadiyah dan Mahasiswa sebagai bentuk persiapan audiensi keesokkan harinya. Alam (Anak Ketua PWM) yang memimpin / pencetus usaha mediasi meminta mahasiswa untuk menyerahkan surat dengan tidak melakukan tindakkan apapun, tanpa ada jaminan dukungan pada gerakan mahasiswa jika audiensi gagal. (kesepahaman gagal)
Jum’at 26 February 2010
Kampus sibuk dengan pembekalan mahasiswa KKN, termasuk Ketua dan Sekjen BEM juga mengikuti pembekalan audiensi kembali gagal di lakukan.
Senin 1 Maret 2010
Empat orang mahasiswa di panggil ke Polres Mataram sebagai saksi yaitu (Mahyudin, Kasman, Mukhlis Syuaib, dan Kadir) tampaknya pihak kampus serius dengan tuntutannya kepada mahasiswa.
Sabtu, 13 Maret 2010
Seorang mahasiswa bernama Arif Muliadin alias Cinta (sekarang jadi ketua IMBI MATARAM) diminta keterangan sebagai saksi.
Senin, 22 Maret 2010
Seorang mahasiswa bernama Taufik berstatus tersangka di minta untuk menghadiri sidang, yang dimana surat di titip di FKIP entah tanggal berapa, dan surat tersebut belum diterima saudara Taufik.
Kamis, 23 Maret 2010
Saudara taufik kembali diminta untuk menghadiri sidang untuk kedua kalinya, namun yang bersangkutan posisinya di luar kota (pulau Sumbawa/WERA BIMA). Dan yang bersangkutan belum mengetahui perihal pemanggilan tersebut.
Dan akhirnya pihak kampus mencabut kembali tuntutannya..... bersambung....

Marwan Galle ardath/ story... the history....

KASIH SAYANG YANG ABADI

Maafkan aku Ibu ,Bapak
Maafkan aku kalau selama ini aku menentang kalian
Maafkan aku kalau selama ini aku tidak mendengar perkataan kalian
Maafkan aku jika selama ini aku membentak kalian,memaki kalian.berkata kasar
Walaupun begitu kalian tetap memaafkanku,menyayangku dan disetiap do’a kalian selalu menyebut namaku

Terima kasih Ibu,Bapak kalian sudah menyayangiku dengan kasih sayang kalian yang tulus dan abadi selamanya
Terima kasih ibu,engkau telah merawatku tampa kenal lelah,melahirkanku kedunia ini dengan memperjuangan nyawamu.
Terima kasih Bapak engkau telah membimbingku,membanting tulang untukku,hari,bulan,tahun engkau tidak kenal lelah.
Terima kasih Ibu,Bapak kalian menyayangiku dengan ikhlas
Terima kasih atas bimbingan dan kasih sayang yang kalian berikan,aku cinta dan sayang kalian ,kalian segalanya dalam hidupku..........

gg tau cp penulisnya...

hehe

Jumat, 03 Juni 2011

sejauh mana implementasi nilai pancasila??

penerapannya jauh dari pidato2 para pemimpin yg melanjutkan tampuk kepemimpinan setelah yg pertama....



pelajaran sejarah yg seharusnya mampu mendidik anak bangsa agar bisa memahami nilai2 yg terkadung dalam pancasila itu selalu di abaikan oleh mereka2, bagi mereka yg lebih penting adalah bagaimana memelihara jabatan mereka,

menilik dari teory ashabiyahnya ibnu khaldun sekarnglah saatnya indonesia di pimpin oleh generasi penghancur, yg sama sekali telah melupakan sejarah perjuangan para pahlawannya...



Menurut Ibnu Khaldun, negara timbul dari sifat manusia yang makhluk sosial. Artinya, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri untuk melangsungkan kehidupan. Oleh karena itu, manusia memerlukan kerjasama dengan manusia lainnya. Selanjutnya dari kerjasama tersebut, lahirlah suatu organisasi kemasyarakatan.



Setelah terbentuknya organisasi kemasyarakatan, maka masyarakat yang berada dalam organisasi tersebut membutuhkan sesorang tokoh untuk menjadi penengah dalam mayarakat tersebut. Hal itu diperlukan untuk menjaga anggota masyarakat dari gangguan dari masyarakat yang lainnya dalam berbagai hal. Dan hendaknya orang yang menjadi penengah adalah orang yang berpengaruh, berwibawa, dan mempunyai otoritas dalam masyarakatnya, sehingga fungsi sebagai penengah dan pelindung bagi masyarakat bisa terwujud. Menurut Ibnu Khaldun, sosok itu ada pada diri seorang raja atau kepala negara.



Dalam konteks kekinian,‘a s ha biya h dalam hal kenegaraan, bisa pula diartikan sebagai nasionalisme atau patriotisme, sehingga tidak heran jika sangat berpengaruh terhadap eksisitensi Negara itu sendiri. Teori siklus yang dicetuskan oleh Ibnu Khaldun memberi gambaran bahwa Negara itu muncul, berkembang, mundur, dan akhirnya hancur, mempunyai fase-fase yang tertentu dalam rentang waktu sekitar seratus tahun. Dalam rentang waktu tersebut Negara mengalami lima fase perkembangan:

1.Fase penaklukan, dengan cara merebut dan menguasai dari pemimpin yang sebelumnya.(‘as ha biya h masih kuat)

2.Fase pembinaan, kondisi masyarakat telah berubah dari tradisi al badawah ke al hadarah dan tunduk kepada penguasa.Kekuasaan cenderung terpusat pada seorang penguasa.(‘ashabiyah sudah mulai berkurang kekuatannya).

3.Fase kejayaan, negara mencapai tingkat kemajuan yang tinggi,dan hidup mewah. (Tahap ini ‘ashabiyah telah melemah, dan tidak dibutuhkan lagi oleh penguasa karena sudah merasa kuat).

4. Fase kemunduran, para pemimpin pada tahap ini terdiri tas orang-orang yang kurang kreatif hanya menerima dan mengikuti penguasa sebelumnya.

5.Fase kehancuran, negara telah memasuki masa tua. Pada masa ini penguasa suka hidup berfoya-foya dan menghamburkan kekayaan. Negara telah hancur secara ekonomis dan politis karena‘a s ha biya h telah sirna dan tidak ada sumber ekonomi yang kuat.



dari kutipan di atas dapat di simpulkan bahwa saat ini negara kesatuan repulik indonesia tercinta ini sedang masuk pada fase ke-5 dan itu terbukti bahwa negara kita sedang mengalami krisis dalam berbagai lini.



kurangnya pemahaman generasi penerus akan nilai2 yg terkandung dalam dasar filosofi negara juga merupakan dampak dari kehilangan arah jalur pemikiran para pemimpinnya ke hal - hal yg sifatnya produktif, yang hanya mampu memikirkan bagaimana mempertebal kantong dan mengisi perut mereka sendiri, sehingga saat ini kita sebagai generasi penerus hanya mampu menggigit jari ketika melihat kehancuran yg terjadi dimana - mana, tanpa bisa memberikan sumbangsih pemikiran.



bersambung..........

marwan galle ardath... :)

Jumat, 06 Mei 2011

Antusias, Hasrat dan Tata Krama

Dua hal ini merupakan ibu yang
melahirkan sukses. Antusias dan hasrat
dapat mendatangkan uang, kekuatan dan
pengaruh. Hal besar tak akan dapat
dicapai tanpa antusias.

Yakin selalu pada apa yang kita
kerjakan. Kerjakan tiap pekerjaan
dengan penuh cinta. Masukan antusias
dalam pribadi , maka ia akan
menciptakan hal yang luar biasa buat.

Tata Krama

Tingkah laku, kesopanan dan kebaikan
bisa membuat orang lain percaya pada
kita. Tata krama yang baik akan membuat
orang lain merasa nyaman dengan kita.

Tata karma merupakan sumber kesenangan,
memberikan rasa aman, dan ini dilakukan
dengan menunjukan penghormatan pada
oran lain.

Bersikap sopanlah pada setiap orang
yang anda kenal, tidak peduli status
dan kedudukan mereka. Perlakukanlah
setiap orang dengan tata krama.

Nah, bagaimana, tidak sulit bukan? :-)

Nantikan tulisan saya yg lain minggu depan! :-)

Sampai ketemu nanti!

Kamis, 28 April 2011

SEJARAH HPMW Mataram

I. APA ITU HPMW ?

istilah organisasi sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Namun apakah anda tahu definisi dari kata organisasi itu sendiri?

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :

1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)

2. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)

3. menurut W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki empat unsur dasar, yaitu :



a. Adanya sekelompok orang yang saling bekerjasama

b. Adanya tujuan yang sama

c. Adanya bentuk / struktur

d. Adanya aktivitas

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. (J Winardi, 2003:9)

HPMW merupaka sekumpulan pelajar dan mahasiswa wera yang mempunyai tujuan yang sama

II. MENGAPA HPMW berdiri

Karena kegelisahan kawan-kawan mahasisa wera yang menganggap keberadaan pelajar dan mahasiswa belum memberikan kontribusi yang berarti untuk meningkatkan kemampuan, keilmuan, keterampilan pada diri mereka dan kawan-kawan mereka serta orang wera pada umumnya serta tatanan kehidupan civitas yang ada di mataram secara social . Beberapa hal yang bisa digambarkan tentang :

1. Social

2. Pengetahuan tentang perilaku

3. Simpati

4. Pencapaian tujuan yang inginkan

5. Kesempatan berkreasi

6. Komunikasi dan informasi



III. KAPAN HPMW berdiri

HPMW berdiri pada tahun 1994-1995

IV. SIAPA yang menjadi anggota

Yang menjadi anggota pada HPMW adalah seluruh pelajara dan mahasiswa Wera yang berdomisili di Kota Mataram tampa terkecuali, tidak perbedaan ras,warna kulit, gender,

V. DIMANA berada

HPMW bertempat di Kota Mataram

VI. BAGAIMANA HPMW

HPMW merupakan organisasi berasaskan Kekeluargaan dan berlandaskan Al-Quran dan Hadist.

v Prinsip organisasi HPMW

Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb :



1. mempunyai tujuan yang jelas

2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oelh setiap orang di dalam organisasi

3. memiliki kesatuan arah

4. adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab

5. berkesinambungan

6. penempatan orang harus sesuai ahlinya

7. adanya pembagian tugas

v Manfaat HPMW



a. Menumbuhkan rasa kebersamaan

b. Memperkuat tali persaudaraan

c. Menyebarkan rasa tolong menolong

d. Memperkaya informasi

e. Meningkatkan kualitas pribadi

f. Membangkitkan semangat juang

g. Meningkatkan kualitas fikir

h. Mengurangi sifat egoisme

i. Membina kesatuan berfikir untuk menyamakan pemahaman

j. Melatih toleransi

VII. Perkembangan HPMW

HPMW sejak berdiri sampai sekarang telah beberapa kali melakukan pergantian pimpinan, dinamika ini terjadi secara baik dan jujur, tampa dipengaruhi tendensi yang lain selain komitmen yang telah dibina.

Beberapa ketua HPMW

1. Turfin

2. Hasbi

3. Amirullah

4. Nuski

5. Syarifudin

6. Mulyadin SKM

7. Opick Banta

8. April

9. Amirudin

10. Irman Wahyudin

11. M. Sahdan (sago)