CIRI KHAS NDAI DOU WERA

SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS DOU WERA ..KAMANE..

KAMANE ADALAH CIRI KHAS ORANG WERA

JADI KAMANE PERLU KITA LESTARIKAN LENGA DOHOE

KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI ADAT DAN BUDAYA KITA.......

WATI SI NDAI COU WALI


Jumat, 03 Juni 2011

sejauh mana implementasi nilai pancasila??

penerapannya jauh dari pidato2 para pemimpin yg melanjutkan tampuk kepemimpinan setelah yg pertama....



pelajaran sejarah yg seharusnya mampu mendidik anak bangsa agar bisa memahami nilai2 yg terkadung dalam pancasila itu selalu di abaikan oleh mereka2, bagi mereka yg lebih penting adalah bagaimana memelihara jabatan mereka,

menilik dari teory ashabiyahnya ibnu khaldun sekarnglah saatnya indonesia di pimpin oleh generasi penghancur, yg sama sekali telah melupakan sejarah perjuangan para pahlawannya...



Menurut Ibnu Khaldun, negara timbul dari sifat manusia yang makhluk sosial. Artinya, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri untuk melangsungkan kehidupan. Oleh karena itu, manusia memerlukan kerjasama dengan manusia lainnya. Selanjutnya dari kerjasama tersebut, lahirlah suatu organisasi kemasyarakatan.



Setelah terbentuknya organisasi kemasyarakatan, maka masyarakat yang berada dalam organisasi tersebut membutuhkan sesorang tokoh untuk menjadi penengah dalam mayarakat tersebut. Hal itu diperlukan untuk menjaga anggota masyarakat dari gangguan dari masyarakat yang lainnya dalam berbagai hal. Dan hendaknya orang yang menjadi penengah adalah orang yang berpengaruh, berwibawa, dan mempunyai otoritas dalam masyarakatnya, sehingga fungsi sebagai penengah dan pelindung bagi masyarakat bisa terwujud. Menurut Ibnu Khaldun, sosok itu ada pada diri seorang raja atau kepala negara.



Dalam konteks kekinian,‘a s ha biya h dalam hal kenegaraan, bisa pula diartikan sebagai nasionalisme atau patriotisme, sehingga tidak heran jika sangat berpengaruh terhadap eksisitensi Negara itu sendiri. Teori siklus yang dicetuskan oleh Ibnu Khaldun memberi gambaran bahwa Negara itu muncul, berkembang, mundur, dan akhirnya hancur, mempunyai fase-fase yang tertentu dalam rentang waktu sekitar seratus tahun. Dalam rentang waktu tersebut Negara mengalami lima fase perkembangan:

1.Fase penaklukan, dengan cara merebut dan menguasai dari pemimpin yang sebelumnya.(‘as ha biya h masih kuat)

2.Fase pembinaan, kondisi masyarakat telah berubah dari tradisi al badawah ke al hadarah dan tunduk kepada penguasa.Kekuasaan cenderung terpusat pada seorang penguasa.(‘ashabiyah sudah mulai berkurang kekuatannya).

3.Fase kejayaan, negara mencapai tingkat kemajuan yang tinggi,dan hidup mewah. (Tahap ini ‘ashabiyah telah melemah, dan tidak dibutuhkan lagi oleh penguasa karena sudah merasa kuat).

4. Fase kemunduran, para pemimpin pada tahap ini terdiri tas orang-orang yang kurang kreatif hanya menerima dan mengikuti penguasa sebelumnya.

5.Fase kehancuran, negara telah memasuki masa tua. Pada masa ini penguasa suka hidup berfoya-foya dan menghamburkan kekayaan. Negara telah hancur secara ekonomis dan politis karena‘a s ha biya h telah sirna dan tidak ada sumber ekonomi yang kuat.



dari kutipan di atas dapat di simpulkan bahwa saat ini negara kesatuan repulik indonesia tercinta ini sedang masuk pada fase ke-5 dan itu terbukti bahwa negara kita sedang mengalami krisis dalam berbagai lini.



kurangnya pemahaman generasi penerus akan nilai2 yg terkandung dalam dasar filosofi negara juga merupakan dampak dari kehilangan arah jalur pemikiran para pemimpinnya ke hal - hal yg sifatnya produktif, yang hanya mampu memikirkan bagaimana mempertebal kantong dan mengisi perut mereka sendiri, sehingga saat ini kita sebagai generasi penerus hanya mampu menggigit jari ketika melihat kehancuran yg terjadi dimana - mana, tanpa bisa memberikan sumbangsih pemikiran.



bersambung..........

marwan galle ardath... :)

1 komentar:

  1. pleace ur coment, comentr para pembaca sangat di harapkan, utk memperbaiki coret2n ini dan agar kami tau bagaimana tata cara menulis dengan baek dan benar

    terima kasih sebelumnya....
    :-)

    BalasHapus